Jumat, 12 Juni 2009

SURATAN BADAN

Malam Pertama Di Alam Kubur

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya..
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok kita....
Itulah jasad kita waktu itu

Setelah dimandikan...,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju kita...
Bagian kepala..,badan..., dan kaki diikatkan
Tataplah....tataplah...itu
lah wajah kita
Keranda pelaminan...
langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan..yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

dan akhirnya.....
Tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan....
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu..
Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi ....sudah pantaskah sikap kita selama ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga ?????????

Sahabat...mohon maaf...jika malam itu aku tak menemanimu
Bukan aku tak setia...
Bukan aku berkhianat....
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Tapi percayalah...aku pasti kan mendo'akanmu...
Karena ...aku sungguh menyayangimu...
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga Aku berdo'a...semoga kau
jadi ahli syurga. Amien

Yahdi Siraj (seorang activis dakwah facebook)

UNTUK PARA PEMUDA

Memilih Pasangan Yang Tepat

Rasulullah Bersabda Bahwa seorang wanita itu dinikahi karena empat hal: kecantikannya, kekayaaannya, keturunan/keluarganya, atau karena agamanya, dan sungguh beruntunglah orang yang menikahi wanita karena kebaikan agamanya.

Umar bin Khattab, saat menjabat sebagai khalifah, menikahkan anaknya dengan anak seorang penjual susu yang jujur.

Seorang pemilik kebun, menikahkan puterinya (yang bisu, buta, tuli, dan lumpuh -sebuah kiasan yang ia gunakan untuk menggambarkan keadaan anaknya yang tidak pernah berbicara, melihat, mendengar, dan melangkah menuju tempat perbuatan maksiat) dengan seseorang jujur yang mengaku telah memakan buahnya yang terhanyut sungai.

Dari kedua pasangan tersebut lahirlah tokoh terbaik sepanjang sejarah umat Islam. Dari yang pertama terlahir sang khalifah ke lima kaum muslimin, Umar bin Abdul Aziz; sedang dari cerita kedua terlahir Imam Abu Hanifah, seorang ulama cerdas yang menerangi umat dengan ilmunya.

Dan banyak lagi kisah nyata yang menggambarkan keberkahan dari pengutamaan pemilihan jodoh yang hanya berdasarkan keutamaan agama/akhlak.

Padahal saat itu Umar bin Khattab sedang menjabat sebagai khalifah, dimana semua bapak yang jauh lebih terpandang pasti akan menerima beliau sebagai besanan. Lagi pula Umar hanya mendengar pembicaraan antara ibu dan anak tersebut saja, tidak melihat bagaimana rupa dan penampilannya secara langsung, beliau tidak mengetahui apakah perempuan tersebut memiliki cacat atau hal lain yang bisa jadi kurang berkenan. Beliau hanya pulang ke rumah dan menyuruh anaknya untuk melamar wanita tersebut keesokan harinya. Subhanallah.

Begitulah orang-orang terbaik umat ini dahulu menyelaraskan ilmu (Quran dan nasihat Nabi) dengan amal mereka, dan mengutamakan kehidupan akhirat atas kehidupan dunia, sehingga terbit fajar kemenangan dan terlimpah kebaikan bagi kaum muslimin.

Hari ini kita menyaksikan bahwa kita telah bergeser jauh dari jejak langkah yang telah ditempuh oran g-orang tersebut.

Banyak sekali kriteria dan persyaratan yang harus dilewati dalam melakukan penseleksian calon istri atau suami. Yang lebih parah ialah jika kriteria yang termasuk wajib sangatlah bersifat keduniaan sekali, seperti bentuk rambut, mata, tinggi, atau mungkin berat badan.

Melakukan pemilihan adalah suatu hal yang wajar, bukankah suami/istri yang akan kita pilih menjadi pasangan seumur hidup kita (jika memungkinkan). Namun jangan sampai hal tersebut malah akhirnya mengendalikan atau menguasai diri kita.

Sadarilah bahwa dunia akan binasa, kecantikan akan memudar, kulit yang lembut akan berkerut, dan tubuh yang kuat atau ind ah akan melemah. Inner beautylah yang akan lebih berkekalan.

Jika kita telah tua, bukan tubuh indahnya yang akan menemani kita, namun lebih banyak tutur kata yang kan menemani kita duduk di kursi malas sambil memandangi senja di sore hari. Jika lisan yang dimilikinya sekasar dan setajam belati, akankah kita kan bertahan?

Pilihlah pasangan karena keutamaan akhlaknya, niscaya engkau akan mendapatkan berkahnya (bertambah kebaikan), insya Allah.
---

sumber : eramuslim

SANG MAESTRO

DESKRIPSI ANAK ZAMAN

Pernahkah anda mendengar seorang manusia yang dianggap tokoh di masanya sehingga keberadaannya sulit untuk di regenerasikan? Dengan kata lain, apabila dia tiada, maka sulit bahkan tidak ada pewaris yang seperti dia. Pernahkah anda mendengar istilah anak zaman? Ya, dia adalah anak yang dilahirkan oleh zaman. Sebenarnya setiap kita adalah anak zaman yang tiada duanya tentang sifat dan karakternya, walaupun saudara kembar sekalipun. Tetapi, ada beberapa sosok yang mencuat menjadi tokoh besar yang kelahiran serta keberadaannya tidak bisa direkayasa, ditiru, dicetak, dan dilatih supaya menjadi “anak zaman”. Untuk lebih memahami gambaran kongkritnya, berikut ini saya ambilkan dua sosok manusia yang keberadaannya disebut sebagai anak zaman.

1. Rhoma Irama (The King Of Dangdut Legend)

Lahir di Tasik Malaya pada tanggal 11 Desember 1946. Seorang sosiolog pernah berkata bahwa Rhoma Irama merupakan anak zaman yang lahir setiap seratus tahun sekali, wallahu A’lam. Bila kita bicara soal music, khususnya dangdut, tentu tidak bisa lepas dari nama Rhoma Irama. Kerena dialah yang mengangkat citra dangdut dari musik kampungan klas rakyat jelata, menuju musik nasional kalangan jetset bahkan go internasional. Bakat dibidang musik sudah muncul sejak dia duduk di bangku SD, saat itu sudah menelorkan lagu-lagu ciptaanya sendiri.

Dalam perjalanan kariernya, Rhoma mengalami jalan terjal yang berliku-liku. Tantangan pertama muncul justru dari oaring yang paling dekat dengan dirinya, yaitu orang tuanya terutama ayah. Bahkan sang ayah sempat membanting gitar akustiknya sampai hancur. Ditengah perkembangan musiknya, sempat dicekal pemerintah Orde Baru, karena sya’irnya dinilai menyindir-nyindir kebijakan ORBA. Dasar memang anak zaman, siapaun yang mencekal, melarang, bahkan menghadang, toh suatu saat muncul juga ke permukaan. Perjalanan kariernya bahkan tetap eksis dalam kurun waktu lebih dari 39 tahun dalam blantika musik. Dalam kurun waktu tersebut, sekitar 500 lagu telah dihasilkan, 25 film telah dibintangi yang kebanyakan mencerminkan kehidupannya.

Dalam sebuah petikan wawancara antara H. Surya Aka (wartawan senior Jawa Pos di Jakarta) dengan Rhoma Irama, dia mengatakan bahwa sonata tidak bisa dikaderkan (diwariskan) dalam arti sebagai The Sound Of Muslim (music Untuk Berda’wah). Kalau bentuk music, suara, dan sya’ir itu bisa dipelajari dan ditiru ( dari semenjak dahulu sudah banyak yang menirunya, sepertti halnya Mara Karma, Asep Irama, Nano Romansya, Nadi Baraka, Imron Sadewa Monata Group Asal Surabaya, Arjuna Samba vokalis Samba group asal Madura, bahkan termasuk Rhidho Rhoma salah satu putranya yang sekarang mendirikan Sone 2).

Mereka semua berusaha meniru Rhoma Irama hanya secara dhohir / luarnya saja, tetapi secara falsafah dan kharismanya tidak mungkin bisa diwarisi termasuk oleh adik-adik serta anaknya yang hanya mempu menyanyikan lagu-lagu soneta, namun tidak mampu menjadikan musik sebagai upaya amar makruf nahi mungkar. Dengan kata lain, mereka tidak mampu menjadikan lirik lagu dan nada senafas dengan dakwah. Nah sekaramng terbukti sudah bahwa sesuatu yang dilahirkan oleh zaman itulah yang tidak bisa diwariskan, Artinya, kalau Rhoma berlalu (wafat), bukan berarti akan lahir Rhoma baru yang persis sifat dan karakternya, kalaupun ada yang mirip, maka fenomena, karakter, falsafah, dan juga tantangannya pasti berbeda lagi.

Kalau soal musik, Idris Sardi (seniman senior) pernah berkata bahwa: gitar dan biola yang sama, not dan posisi alat yang sama, tetapi dipegang oleh orang yang berbeda, maka produk nada akan berbeda dengan jari dan nafas yang membunyikan. Hal-hal semacam inilah yang tidak bisa diwariskan. Kalau anda punya kepekaan terhadap suara musik, tentu dapat membuktikan, pada sya’ir dan dan lagu yang sama, coba anda dengarkan suara dari Soneta Group yang asli dan bandingkan dengan orkes-orkes saat ini, lalu rasakan bedanya, pasti berbeda “rasa” musiknya. Dalam istilah bahasa arab hal ini disebut dengan Dzaug (rasa bahasa yang bisa meresap ke hati). Maka tidak berlebihan jika ada cendekiawan asing yang mengtakan bahwa: proses perjalanan musik dangdut di Indonesia merupakan perjuangan yang refolusioner seorang Rhoma Irama.

Bahkan yang lebih mengejutkan, ada 8 pakar Barat yang menulis karya ilmiahnya dalam bentuk Desertasi tentang Rhoma Irama. Termasuk didalamnya William Frederick( sosiolog dan guru besar dari Ohio State University AS), dia telah meneliti musik dangdut yang dikembangkan oleh Rhoma Irama. Pada akhirnya , Haway University AS Memberikan Gelar Prof. DR. Kepada Rhoma Irama pada tanggal 15 Januari 2005 dalam bidang musik.

Disamping ahli dalam musik dangdut, Rupanya Rhoma juga menguasai musik-musik yang lain. Karena sebelum mendirikan Soneta Group, dia sudah bergabung diberbagai group musik ternama di masa mudanya. Pada era tahun 60-an, dia bergabung dengan group Band bernama Tornado, yang beraliran pop dan rok’n roll. Tembang-tembang the Betless dari inggris juga dinyanyikannya. Pada tahun 1969 bergabung dengan orkes melayu Candraleka, karena tidak puas, maka dia pindah ke OM. Purnama.

Setelah itu dia pindah ke OM Pancaran Muda, Sampai Akhirnya pada tanggal 11 Desember 1970, tepat ulang tahunnya yang ke 23, Rhoma mengenalkan kelompok musik melayu Soneta Group. Walaupun begitu. Kecintaanya terhadap musik pop tetap ada. Dan memang tidak sia-sia, tahun 1972 Rhoma mewakili vestifal pop Asia Tenggara di Singapura, Luar biasa memang, Rhoma juara di vestifal itu. Maka kalau sekarang ada group-group band yang nge-tren seperti halnya Dewa, Sheila on 7, Paterpan, Slank, Jamrud, dan lainya, itu semua tidak ada yang mengherankan bagi Rhoma Irama, karena telah di gelutinya selama puluhan tahun, bahkan sempat menantang tampil satu panggung dengan Super Star Rock pimpinan Ikang Fauzy untuk adu kehebatan, dan fakta yang menjawab, Group Rock itu kalah penggemar dan pamornya tidak mampu bertahan.

Ini semua menunjukkan bahwa musik Rhoma Irama (khususnya yang bernuansa da’wah), tidak sewajarnya dilecehkan dan dipandang sebelah mata. Dia pernah membawa tour Soneta Group-nya ke mancanegara seperti Jepang, Brunei, Malaisya, Singapura dan lainnya. Konsekwensi dari semua itu, kalau musik dipegang oleh Rhoma, maka harus membawa kebaikan sebagai alat untuk amar ma’ruf nahi mungkar. Tidak seperti group-group musik jaman serkarang yang hanya mengedepankan goyang erotis serta lagu-lagu yang bernuansa percintaan yang kosong dari ruh agama. Namun anehnya yang menggemari adalah pemuda-pemuda Islam. Kalaupun musik dangdut sekarang tercemar dengan goyang erotis serta hal hal lain yang tidak sesuai dengan syara’, maka itu diluar tanggung jawab Rhoma Iranma sebagai perintis musik tersebut. Yang jelas sejak awal Rhoma telah berkata bahwa “musik itu suci murni tiada dosa”, namun manusia yang menggunakannya itulah yang sengaja mencemarinya dengan hawa nafsunya. Seni itu fitroh manusia, maka menentang seni sama dengan menentang fitroh. Sekali Raja tetap raja , dan tidak muncul raja dangdut yang ke-dua dan ke-tiga (walaupun bermunculan orkes-orkes melayu, namun kedudukan Rhoma sebagai Raja belum tergeser).

2. KH. Zainuddin MZ (dai sejuta umat)

Seorang penulis bernama H. Mahfud SH.MR. dkk dalam sebuah bukunya pernah mengatakan bahwa: Zainuddin bagaikan anak zaman.Wallahu A’lam. Bila kita bicara soal da’i atau muballigh, tentu tidak terlupakan sosok Zainuddin MZ. Dia juga termasuk sosok yang dilahirkan oleh zaman yang sempat berjaya di zamannya. Secara dhahir mungkin bisa dijiplak dan ditiru, misalnya tentang materi dakwah, model gaya bicara, atau bahasanya, namun secara kharisma, falsafah, dan sesuatu yang abstrak, maka hal itu tidak bisa. Terbukti, orang-orang yang paling dekat dengan dia, yaitu kelima anaknya, tidak ada yang menjadi da’i tenar seperti ayahnya. Anda tentu masih ingat sosok da’i kecil nasional di era 90-an yang bernama Faurian, saat ditanya wartawan tentang cita-citanya, dia menjawab “ingin menjadi da’i seperti KH.Zainuddin MZ.

Secara gaya bahasa dan gaya da’wahnya persis memang, namun kharisma tetap berbeda. Kalau soal kejeniusan ilmu Agama, kita tidak meragukan keilmuan DR. M. Quraish Shihab, DR. Roem Rowi dan tokoh-tokoh Agama yang lain di Indonesia, namun meraka punya karakter sendiri, dan yang paling menonjol dari keahlian Zainuddin MZ adalah kemampuan mengurai kata-kata yang mampu membius mustami’nya.

Dalam sebuah buku disebutkan, bahwa buah dakwah Zainuddin telah melahirkan Taubat Abad 20. Yaitu suatu kesadaran massal para Bromocorah (orang-orang yang bergelimang dalam dosa dan kemaksiatan) dari rakyat jelata (rendah) hingga jetset (kalangan menengah keatas), diantaranya para PSK, pemabuk, pencuri, bahkan banyak ilmuwan, tehnokrat, budayawan, seniman yang tidak peduli terhadap islam, menjadi cinta dan masuk islam karena terbius oleh kelihaian kata-kata Zainuddin MZ. Bahkan mereka menjadi barisan kuat dibelakang Zainuddin MZ dalam mengembangkan islam di Indonesia.

Hasil penelitian nasional menyebutkan tentang keberhasilan dakwah Zainuddin MZ yang dilakukan selama kurun waktu 4 bulan (Oktober 1992 – Januari 1993) pada 20 propinsi di Indonesia, dengan menggunakan angket tertutup sebanyak 2500 angket. Jawaban responden kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Diantara kesimpulannya adalah sebagai berikut: Pertama, dari 2500 responden yang tersebar di 20 propinsi di Indonesia, ternyata ditemukan 2165 atau 86,60 % orang mengaku kagum atas ceramah Zainuddin MZ. Mereka salut, tidak merasa bosan, bisa memantapkan keyakinan serta selalu mengajak pada kerukunan.

Kedua, dari 2500 responden yang tersebar di 20 propinsi di Indonesia, 2074 atau 82,95 % orang mengatakan bahwa da’wah Zainuddin MZ mengena, menyentuh, mengisi jiwa dengan ajaran Islam, menggugah jiwa yang terlena, serta membangkitkan jiwa untuk kembali kepada jalan yang benar. Ketiga, dari 2500 responden yang tersebar di 20 propinsi di Indonesia, 2163 atau 86,44 % orang menyatakan bahwa dakwah Zainuddin MZ mengena di hati, bahkan sekalipun ceramah Zainuddin MZ itu di ulang-ulang, tetap menarik dan tidak membosankan serta mudah dimengerti dan diterima. Adapun dasar kekaguman mereka adalah karena metode, gaya bahada, dan materinya lain daripada yang lain.

Memang, pada diri Zainuddin MZ telah terkumpul 3 orator besar bangsa ini. Ia bisa menjadi “Singa” seperti Soukarno, mampu mewarisi kehalusan bahasa Buya Hamka, dan sanggup bermain logika seperti Idham Kholid (seorang menteri di-era ORBA). Sebagai figur seorang da’i, memang harus memiliki 4 kelebihan yang tidak setiap orang memilikinya. Pertama, punya mata setajam rajawali (dengan cepat mampu mengamati gejala-gejala fenomena masyarakat yang masih hangat sekalipun), sehingga materi ceramah sesuai dengan kepentingan masyaraskat.

Ke-dua, berhati seperti radar (memiliki sandaran vertikal kuat, maka hati selalu hidup), dengan hati yang hidup inilah mampu mendeteksi persoalan yang orang lain belum pernah memikirkannya. Ke-tiga, punya kaki sekuat cengkeraman Garuda (mampu mengendlikan diri sehingga tidak hanyut oleh perubahan zaman seperti tipu daya dunia yang glamour). Ke-empat, bertangan sehalus seniman (sanggup melakukan pendekatan dengan berbagai pihak secara manusiawi. Ibarat mencubit tidak terasa sakit) dakwah menyentuh bukan menyinggung, mengajak buksn mrngejek.

Setelah grafik ketenaran Zainuddin MZ mulai mengalami degradasi, Maka muncul da’i-da’i kondang semisal A’a Gym, Ust, Arifin Ilham, Ust. Jefri Al-Buqary, Ust. Yusuf Mansyur, serta ustad-ustad yang lain yang berkarakter berbeda-beda, dan pada intinya mereka tidak se-Legendaris Zainuddin MZ. Memang eksistensinya tetap berada diatas menara kesuksesan sebagai anak zaman yang dilahikan, bukan dicetak menjadi Zainuddin MZ.

Keberadaan Rhoma Irama dan Zainuddin MZ, sangat mirip dengan Master Of Kungfu Brucee Lee dizamannya. Dia juga Ahli kungfu yang dilahirkan oleh zaman. Bukan orang yang “dicetak” menjadi ahli kungfu. Terbukti, setelah Brucee Lee berlalu, ada usaha untuk meneruskan (regenerasi), yakni anaknya yang bernama BrandonLee, namun Ia gagal mendekati khaharisma ayahnya. Tokoh Kungfu lainnya yang sehebat Jacky Chan, Jet Lee, serta Andy Lau juga tidak se-Legendaris Brucee Lee. Nah, Kesimpulannya adalah: sesuatu yang dilahirkan itulah yang tidak bisa diwarisi atau di regenerasikan. Kalau bentuk permainan fisik, jurus silat, suara, lagu, gaya, loghat, semua bisa ditiru, tetapi falsafah dan kharismanya tidak mungkin. Karena itu Brucee Lee sampai sekarang tetap diakui dunia sebagai The King Of Kungfu Legend sebagaimana Rhoma Irama yang diakui sebagai The King Of Dangdut Legend. Wallahu A’lam Bissowab.

WAWAN

Kamis, 11 Juni 2009

BELAJAR DARI AYAM

Cinta (memang) Tak Pandang Bulu

Judul tulisan ini memang agak klasik, “cinta tak pandang bulu”. Entah kenapa tiba-tiba saya tertarik dengan kalimat klasik ini, terlebih setelah untuk kesekian kalinya melihat pemandangan yang mengagumkan tentang kesejatian cinta.

Saya yakin Anda pernah melihat induk ayam bersama sekelompok anak-anaknya, dan diantara sekian banyak anaknya itu terselip satu anak bebek. Dulu ketika kecil saya bertanya, bagaimana mungkin seekor anak bebek bisa menginduk kepada ayam? Atau mungkinkah si ayam betina itu bertelur bebek? Setelah mendapat penjelasan dari paman, barulah mengerti bahwa seseorang sengaja meletakkan sebutir telur bebek diantara beberapa butir telur yang sedang dieramkan ayam betina.

Dan ketika menetas, dari semua telur itu keluarkan anak-anak kecil yang cantik, mungil dan lucu-lucu. Yang mengagumkan, tidak ada sedikitpun perlakuan berbeda dari induk ayam itu kepada semua anaknya, termasuk si anak bebek. Meski ia berbeda warna, berbeda bulu, bahkan berbeda dari segala bentuk dan rupa, kasih sayang induk ayam tetap sama. Walau si anak bebek berparuh pipih, tak sama dengan saudara-saudaranya yang berparuh runcing, meski ia bertubuh lebih pendek dari saudara-saudaranya, dan terdapat selaput diantara jari kakinya, cinta ibunya tak berbeda.

Si induk ayam tetap memberikan makanan yang sama kepada semua anaknya. Ia juga tetap akan mematuk, menyerang siapapun yang mendekati dan mencoba mengganggu anak-anaknya. Bahkan ia pun akan menangis dengan air mata yang sama derasnya ketika anak-anaknya terluka. Ia, layaknya seorang ibu kepada anak-anaknya. Menyayangi tanpa membedakan, mencintai dengan menutup mata pada sedikitpun kelebihan dan kekurangan anak-anaknya karena dalam cinta yang terlihat hanyalah yang terbenam di kedalaman jiwa.

Anak-anak bagi seorang ibu adalah mutiara terindah, yang tak bisa disebandingkan dengan apapun. Bukankah seorang ibu rela bertukar jiwa dengan buah hatinya jika hanya itu satu-satunya pilihan? Maka mendekatlah wahai anak-anak, cinta ibu adalah samudera tempat kita mereguk kesejukan, mendapatkan dahaga kebahagiaan.
Saudaraku, begitu pun Allah. Bilal bin Rabbah yang hitam legam dari benua Afrika pun, terdengar indah suara terompahnya di surga karena ia senantiasa mendekat kepada Allah. Sesungguhnya, melalui pelajaran cinta dari seekor induk ayam dan si anak bebek, serta kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya, Allah tengah memberikan satu hikmah, bahwasannya Ia-pun berlaku sama kepada semua hamba-Nya tanpa terkecuali.

Kasih Allah sama, tak berbeda. Kitalah yang membuatnya berbeda. Allah selalu mendekat kepada semua hamba-Nya, kitalah yang membuat jaraknya. Dan cinta Allah pun senantiasa mengalir tanpa henti, namun kedangkalan jiwa inilah yang membuat kita tak mampu merasakan sentuhan cinta-Nya.

Bayu Gawtama (from Muslimah Group)

EKONOMI ISLAM

Perbedaan Ekonomi Syariah & Ekonomi Konvensional

Dalam sistem ekonomi konvensional pemenuhan kebutuhan dengan pendekatan suplai dan demand. Mazhab libelarisme menyatakan “ bagaimana membuat dan menguasai sumber daya tanpa mempedulikan akibat yang terjadi yang terpenting adalah pada kebutuhan perseorangan, kepentingan perseorang sangat diperhatikan, hak-hak orang lain sangat tidak diperhatikan yang terpenting adalah keuntungan sebesar- sebasarnya kadang mengabaikan etika dan moral, sehingga “ ekonomi adalah ekonomi—dan tidak ada hubungannya dengan ” agama “.

Perbedaanyan dengan ekonomi islam dalam proses pemenuhan kebutuhan Manusia disamping faktor Suplai dan Demand juga sangat dipengaruhi oleh peraturan dan prinsip serta kerangka nilai yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadist, sehingga disamping berpikir keuntungan secara ekonomi juga memperhatikan faktor faktor tententu boleh dan tidak.(Halal atau Haram)
Berikut ini ada beberapa prinsip ekonomi islam diantaranya adalah : Keadilan, Pengharaman riba, Mengutamakan jual beli, Tolong melolong, unsur prestatif. Prinsip-prinisp inilah yang dijadikan pegangan dan krangka nilai dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Disamping itu dalam konsep Ekonomi Islam tidak dikenal yang namanya komponen “ Bunga” yang terdapat hanya sistem bagi hasil.

OLEH: Mohamad Nur Utomo (Tim Kajian Ekonomi Dan Bisnis Syari'ah)

Selasa, 09 Juni 2009

MOTIF NIKAH YG SALAH

SEMBILAN ALASAN YANG BURUK UNTUK MENIKAH


Semua berawal dari alasan. Atas dasar apa Anda akhirnya memutuskan untuk menikah. Hal ini juga rupanya bisa mempengaruhi kehidupan dan kisah rumah tangga Anda kelak. Coba simak 9 alasan terburuk mengapa seseorang memilih untuk segera mengakhiri masa lajang.

1. Menikah Karena Uang
Ini sebenarnya hal yang gawat. Menikahi seseorang hanya karena ia bisa memberikan kehidupan berlimpah uang adalah alasan yang buruk. Jika pasangan Anda sampai tahu, ini bisa saja menyakiti perasaannya. Materi memang perlu namun jika uang adalah dasar mengapa Anda menikahi seseorang, baiknya pikirkan lagi.

2. Dikejar Target
Setiap orang pasti punya target. Namun apakah kapan Anda akan menikah juga harus benar-benar memenuhi target. Bagaimana jika akhirnya Anda bertemu seseorang yang sama sekali tidak cocok dengan Anda di akhir target itu. Apakah Anda akan nekat menikahinya? Dan jika dalam jangka waktu yang ditetapkan ternyata Anda belum siap berumahtangga, bagaimana pula kehidupan anak istri Anda kelak?

3. Ingin Tinggalkan Rumah Orang Tua
Hal ini biasanya dialami oleh wanita. Jemu dengan kehidupan yang tak begitu bahagia dengan orang tua, anak memutuskan untuk meninggalkan rumah dengan cara menikah. Namun bukan begitu cara memecahkan masalah. Ini seperti Anda berlari dari wajan namun tercemplung ke dalam api. Akan lebih baik Anda menahan diri hingga menemukan seseorang yang benar-benar mantap.

4. Orang Tua Menyukai Calon Anda
Ingat! Yang menikah dan akan berumah tangga adalah Anda, bukan orang tua. Ada bagusnya saran orang tua Anda dengarkan namun jangan pertimbangkan pernikahan terburu-buru karena hal tersebut. Anda hidup di jalan Anda sendiri, untuk urusan yang satu ini usahakan keputusan benar-benar ada di tangan Anda.

5. Inginkan Anak
Menginginkan anak adalah alasan yang salah untuk banyak orang. Anda tak begitu sreg dengan pasangan, namun anak telah lahir. Ketika keinginan Anda sudah terpenuhi, Anda tetap akan berkutat dengan pasangan yang sama. Yang mungkin tidak pernah Anda inginkan. Tak ada orang yang sempurna, namun bukankah orang tua harus memberikan contoh saling mengasihi dan menghormati? Pertimbangkan!

6. Menikahi Selingkuhan
Selingkuh mungkin saja indah. Tapi menikahi selingkuhan Anda belum tentu. Hubungan yang diawali dengan jalan yang salah akan berakhir tak begitu baik pula. Ini tak akan jadi landasan yang kuat, karena seseorang yang mau berselingkuh dengan Anda biasanya tak akan punya beban untuk menyelingkuhi Anda.

7. Butuh Ayah/Ibu Untuk Anak Anda
Jika Anda menemukan orang yang tepat, selamat. Namun jika tidak, jangan lakukan ini. Akan jadi lebih buruk jika anak Anda punya ayah atau ibu tiri yang mengerikan. Daripada begitu lebih baik ia punya orang tua tunggal yang sangat menyayangi dan memperhatikannya.

8. Ajang Pembuktian Diri
Ini tak pernah jadi ide yang baik karena jika teman Anda curiga Anda adalah seorang pecinta sesama jenis, menikah tak akan membuat orang berhenti mencurigai. Dengan menikah Anda malah melibatkan orang lain ke dalam masalah Anda ini. Jika Anda benar pecinta sesama jenis, menikah bukanlah obat tepat. Jujurlah pada diri sendiri.

9. Tekanan Sosial
Semua teman Anda telah menikah, bahkan beberapa diantara mereka telah bercerai. Hanya Anda saja mungkin yang belum mencicipi kehidupan rumah tangga. Memangnya apa yang salah dengan hal tersebut? Anda sebaiknya hidup sendiri daripada bersama seseorang dalam keterpaksaan. Tak perlu menurunkan standar pasangan hanya karena Anda ingin segera menikah.

sumber : getlife (from muslimah Group)

FA TUUBA LIL GHUROBAA

MENJADI ORANG ANEH

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

"Dunia memang aneh", Gumam Pak Ustadz

"Apanya yang aneh Pak?" Tanya Penulis yang fakir ini.

"Tidakkah antum perhatikan disekeliling antum, bahwa dunia menjaditerbolak-balik, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan,sesuatu yang wajar dan seharusnya justru dipergunjingkan, sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah menjadi pemandangan biasa"


"Coba antum rasakan sendiri, nanti Maghrib, antum kemasjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang antum miliki, pakai minyak wangi, pakai sorban, lalu antum berjalan kemari, nanti antum ceritakan apa yang antum alami" Kata Pak Ustadz.


Tanpa banyak tanya, penulis melakukan apa yang diperintahkan PakUstadz, menjelang maghrib, penulis bersiap dengan mengenakan pakaian dan wewangian dan berjalan menunju masjid yang berjarak sekitar 800m dari rumah. Belum setengah perjalanan, penulis berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya.


"Aduh, tumben nih rapih banget, kayak pak ustadz, mau kemana sih? “ Tanya ibu muda itu.Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal,tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya.


Kenapa orang yang hendak pergi kemasjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu ditumbenin? Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih makan anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja? Kenapa orang kemasjid dianggap aneh? Orang yang pergi kemasjid akan terasa "aneh" ketika orang-orang lain justru tengah asik nonton ”HBO, Starmovies, Cinemax".


Orang kemasjid akan terasa "aneh" ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol dipinggir jalan dengan suara lantang seolah meningkahi suara panggilan adzan.Orang kemasjid terasa "aneh" ketika orang lebih sibuk mencuci motordan mobilnya yang kotor kehujanan.

Ketika hal itu penulis ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum, "Kamu akan banyak menjumpai "keanehan-keanehan" laindisekitarmu" , kata Pak Ustadz.


"Keanehan-keanehan" disekitar kita? Cobalah ketika kita datang kekantor, kita lakukan shalat sunah dhuha, pasti akan nampak "aneh" ditengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan ngobrol. Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa "aneh", karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat diakhir waktu. Cobalah berdzikir atau tadabur al qur'an ba'da shalat, akan terasa aneh ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman. Orang yang mau shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya,yang tidur itu justru menumpang ditempat shalat. Aneh bukan?


Cobalah hari ini shalat jum'at lebih awal, akan terasa aneh, karena masjid masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah ke dua menjelang selesai.Cobalah anda kirim artikel atau tulisan yang berisi nasehat, akanterasa aneh ditengah-tengah kiriman status, wall, notes facebook yang berisi humor,plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu, gue, elu dan test..test, test saja.

Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat al qur'an, pasti akan terasa aneh ditengah orang-orang yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu, berita hot atau lainnya.


Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang "aneh" selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari'at dan tata nilai serta norma yang benar. Jangan takut "ditumbenin" ketika kita pergi kemasjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al qur'an (AlA'raf:31)


Jangan takut dikatakan "sok alim" ketika kita lakukan shalat dhuha dikantor, wong itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul tak karuan. Jangan takut dikatakan "Sok Rajin" ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman." Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudianapabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu(sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman ". (Annisaa:103)


Jangan takut untuk shalat jum'at/shalat berjama'ah berada dishaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah. ....,Karena dishaf terdepan itu ada kemuliaan sehingga dijaman Nabi Salallahu'alaihiwassalam para sahabat bisa bertenggkar cuma gara-gara memperebutkanberada dishaf depan.

" Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli [1475]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui ". (Al Jumu'ah:9)


Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat alqur'an, karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;" Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "SesungguhnyaAku termasuk orang-orang yang berserah diri?" (Fusshilat:33)

Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlahAllah menciptakan ladang amal bagi kita. Kalau sekali menyerukan, sekali kirim artikel lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita.... Kalau yang kirim status,wall,notes di facebook humor saja, gue/elu saja, test-test saja bisa kirim status,wall,notes setiap hari, kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat, aneh nggak sih?


Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, lha wongitu yang disuruh kok, "sampaikan dariku walau satu ayat"( Potongandari hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 3461 dari haditsAbdullah Ibn Umar)


Jangan takut baca status,wall,notes dari siapapun, selama itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan. Kita tidak harus baca tulisan dari orang-orang terkenal, kiriman dari manajer atau dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala kadarnya saja, atau dari kiriman yang isinya asal kirim saja. Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. Pun sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.


Lakukan "keanehan-keanehan" yang dituntun manhaj dan syari'at yangbenar. Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur'an & Hadist),meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral. Lagian kenapa kita harus takut disebut "orang aneh" atau "manusia langka" jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelematkan kita.

Selamat jadi orang aneh yang bersyari'at dan bermanhaj yang benar.

Penulis yang Fakir (Muslimah Group)

FITRAH

"Mencari Tuhan" yang "Hilang"

Disebuah kamar, seorang pemuda berdoa kepada Tuhannya, “ Ya ALLAH hari ini aku kehilangan pekerjaan. Berilah aku pekerjaan yang lebih baik…”

Di sebuah kamar yang lain, seorang suami yang baru saja di tinggal istrinya berdoa kepada Tuhannya, “ Ya ALLAH, istriku meninggalkanku. Kembalikan istriku ke sisi hamba lagi ya ALLAH…”

Di tempat yang lain ada sepasang suami istri yang menengadahkan tangannya berdoa kepada Tuhannya dengan penuh harap, meminta kepada Tuhannya agar di beri keturunan, setelah bertahun – tahun menikah keduanya belum juga di beri keturunan.

Di sebuah taxi seorang pria bercerita kepada supir taxi bahwa dulu mobil miliknya sama dengan mobil mewah yang ada di sebelah taxinya. Namun saat ini tidak ada satupun mobil yang di milikinya.

Di belakang pengemudi ojek, seorang bapak menuturkan bahwa ketika ia masih berjaya, rumah kontrakan miliknya berjumlah 10 buah. Namun saat ini jangankan rumah kontrakan yang jumlahnya banyak itu, sebuah rumah saja dia sudah tak punya. Dia bahkan harus mengontrak rumah atas biaya anaknya.

Kemudian, ada apa dengan orang – orang yang berdoa seperti diatas tadi ?
Pemuda yang kehilangan pekerjaan dulunya rajin sholat dhuha sebelum berangkat kerja. Namun ketika pekerjaan sudah menyibukannya, Ia lalu sering terlambat sholat fardhu, parahnya bahkan kehilangan sholat fardhunya. Jangankan menyempatkan diri untuk melakukan sholat rawatib, bahkan sholat fardhu pun ia lakukan dengan tergesa – gesa, karena aktivitas di pekerjaan telah menunggunya. Ia lupakan ALLAH yang dengan penuh cinta menunggunya dalam setiap sholat. Ia lupa bahwa pekerjaan yang saat itu dia tekuni datang dariNya dan rizki yang ia nikmatipun hanya pinjaman. Ia lupakan sang pemberi rizki, ia lupakan sang KEKASIH. Sampai saat ketika ALLAH mengingatkannya dengan mengambil kembali semua yang pernah ia miliki dan nikmati.

Seorang suami yang berdoa minta agar istrinya kembali lagi padanya, adalah seorang suami yang ketika masih memiliki istri, ia lupakan tanggung jawabnya. Ia tinggalkan sang istri demi pekerjaan yang menurutnya untuk kebahagiaan sang istri juga. Ia biarkan sang istri kesepian di rumah. Ia mencoba menggantikan kasih sayang dengan kelengkapan materi. Baginya materi dapat memberi kebahagian bagi istrinya. Ia lupakan ijab Kabul yang dulu ia ucapkan. Ia lupa bahwa ketika ijab Kabul sebenarnya ia tidak hanya berjanji kepada manusia saja, namun juga berjanji kepada TUHANnya. Ia lupa bahwa ketika menikah sebenarnya ia sedang mengemban amanah ALLAH. Untuk mendidik istrinya agar lebih dekat dengan Tuhannya dan memberinya kebahagiaan lahir dan bathin. Sampai ketika ALLAH mengingatkannya kembali dengan memisahkannya dari sang istri. Ketika itulah ia baru menyadari arti kehadiran seorang istri.

Lalu sepasang suami istri yang meminta agar ALLAH mengaruniakan keturunan. Pagi dan petang tak lelah memohon, bangun di sepertiga malam dengan penuh harap ALLAH mengijabah doanya. Dulu sebelum menikah, mereka berdua tergoda untuk melakukan perbuatan yang sangat di benci olehNYA. Hasil dari perbuatan tak terpuji itu mereka gugurkan. Keduanya lupa ALLAH sangat tak menyukai kemaksiatan yang mereka lakukan. Sampai ketika ALLAH menunda memberikan amanahNya pada pasangan tersebut.

Lalu Bapak yang pernah merasakan memiliki mobil mewah dulunya adalah seorang pengusaha yang sukses. Mobil yang ia miliki dipakainya untuk pergi ke tempat yang tidak disukai oleh ALLAH, ia lupa pada sang Pemberi rizki tersebut. Ia nikmati mobil mewahnya untuk kenikmatan duniawi yang dibenci Nya. Tak pernah sekalipun mobil itu membawanya ke rumah ALLAH, atau membawa keluarganya untuk bersilaturahim dengan keluarga yang lain. Hingga saat ALLAH perlu mengingatkannya dengan mengambil kembali kemewahan yang dimiliki.

Sang Bapak yang duduk di belakang ojek, dulunya mempunyai rumah yang banyak. Dengan rumah – rumah tersebut ia menghidupi keluarganya. Mengontrakan rumah – rumah tersebut. Namun ketika menagih uang sewa ia seringkali tidak mau memahami kesulitan orang lain. Bahkan kadang sering bertindak dzalim. Hal ini membuat orang – orang tersebut mendoakan keburukan baginya. Sampai saat ketika ALLAH mengijabah doa orang – orang yang dia dzalimi tersebut. Habis semua kekayaan yang dimilikinya. Rumah kontrakan. Disana kemudian beliau tinggal, itupun di bayarkan sewanya oleh sang anak, yang coba berbakti kepada orang tuanya.

Seringkali kita lupa bahwa ALLAH itu ada dan senantiasa mengawasi. ALLAH ada dan sangat dekat dengan kita. Namun karena ketidak mampuan mata kita untuk menatapnya kita sering melalaikan keberadaanNya. Jarang mengingatNya dan mengingkari keberadaanNya.

Ya Rabb, jangan biarkan aku lalai mengingatMu, mensyukuri semua nikmat, dan menjalankan semua kewajibanku atasMu …


Muslimah Group, (Imanda Amalia)

7 KEAJAIBAN DUNIA


Murid yang mengagumi Tuhannya

Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari ‘Tujuh Keajaiban Dunia’.
Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka
pikir merupakan ‘Tujuh Keajaiban Dunia’ saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak
sesuaian, sebagian besar daftar berisi sbb :

1] Piramida
2] Taj Mahal
3] Tembok Besar Cina
4] Menara Pisa
5] Kuil Angkor
6] Menara Eiffel
7] Kuil Parthenon

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.

Gadis pendiam itu menjawab, ‘Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya ‘keajaiban itu’. Sang guru berkata,’Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya’. Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, ‘Saya pikir, ‘Tujuh Keajaiban Dunia’ itu adalah :

1] Bisa melihat,
2] Bisa mendengar,
3] Bisa menyentuh,
4] Bisa menyayangi,
5] Bisa merasakan,
6] Bisa tertawa, dan
7] Bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya ‘keajaiban’. Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai ‘biasa’.

Sumber : http://ukhuwah.or.id/

Senin, 08 Juni 2009

AWAS, HUTANGMU......


Penyumbat Rezeki

Hardi, seorang pedagang kelontong yang cukup berhasil di kotanya. Namun jangan lihat keberhasilannya sekarang sebelum tahu faktor apa yang menjadi penyebab usahanya maju dan lancar.

Setahun yang lalu, Hardi mengadukan nasibnya kepada guru ngajinya. Ia mengaku sudah lebih sebelas tahun mencoba berbagai usaha namun selalu kandas di tengah jalan. Usaha pertamanya sudah dimulai saat ia baru memasuki kuliah tingkat dua, sekitar tahun 1994. Saat itu, ia mendapat pembagian warisan dari orangtuanya yang belum lama meninggal dunia. Jiwa bisnisnya memang sudah terlihat semenjak kecil, jadi wajar jika kemudian ia mendapatkan uang warisan dalam jumlah yang cukup banyak, maka yang terbersit di kepalanya adalah bisnis.
Maka, beberapa bulan kemudian ia membuka sebuah warung makan. Mulanya, warung makannya berjalan normal, bahkan bisa dibilang sangat laku keras. Mungkin karena ia melakukan promosi sangat gencar, selain karena ia termasuk anak muda yang memiliki cukup banyak relasi meski pun usianya masih sangat muda. Jadi sangat mudah baginya untuk mengundang sahabat, kerabat dan relasinya untuk sekadar mencicipi warung makan miliknya.

Entah kenapa, selang tiga bulan kemudian satu persatu pelanggan meninggalkannya. Tak banyak lagi yang makan di warungnya, sehingga dalam waktu tak berapa lama ia terpaksa menutup usahanya dan gulung tikar. Ia pun berganti usaha yang lain dengan sisa modal yang ada.
Usaha barunya, tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Masih seputar makanan. Kali ini ia membuka usaha catering yang melayani makan untuk kantor-kantor di kota tinggalnya. Alhamdulillah ia dipercaya seorang rekannya yang bekerja di sebuah perusahaan untuk memasukkan catering untuk makan siang beberapa karyawan. Untuk sebuah awalan, catering untuk sekitar 20 karyawan dianggapnya bagus. “Mulanya 20, insya Allah menjadi 200, 2000 dan seterusnya…” semangat Hardi berapi-api.

Alih-alih bertambah pelanggan, rupanya Allah berkehendak lain. Yang 20 pun menyetop langganan catering kepada Hardi, sementara selama satu bulan penuh itu ia belum mendapatkan pelanggan baru. Akhirnya, ia pun kembali mengalami kebangkrutan. Demikian seterusnya hingga lebih sepuluh tahun kemudian ia berganti jenis usaha selalu menemui kegagalan.

Pada satu kesempatan ia mengadukan perihal kegagalan demi kegagalan usahanya kepaada guru mengajinya. Ia menceritakan secara detil semua jenis usaha yang pernah dicobanya dan bagaimana sampai akhirnya semua usahanya gagal. “Saya harus usaha apalagi guru, saya sudah kehabisan modal. Bahkan saat ini saya memiliki hutang yang tidak sedikit…” keluhnya.

Guru tersebut tak lantas memberikan jawaban dengan menyebut satu bentuk usaha baru yang patut dicoba Hardi, melainkan meminta Hardi mengingat-ingat sesuatu di masa lalu. “Coba ingat, pernah punya hutang atau tidak di masa lalu? Atau pernah punya sangkutan berkenaan dengan rezeki orang lain atau tidak di masa lalu…?” tanya sang guru.

Dahi Hardi mengerenyit, mencoba mengingat-ingat masa lampaunya. Rasa-rasanya ia tak pernah punya hutang kepada siapa pun, justru sebaliknya ia malah mengingat kembali daftar nama-nama yang pernah berhutang kepadanya. “Coba lebih keras mengingat, mungkin nilainya kecil, tapi boleh jadi itu yang menjadi penyumbat rezekimu…”
“Astaghfirullah…. “ Hardi teringat sesuatu. Ia pun segera menyalami sang guru dan mohon pamit seraya berucap terima kasih. Pria itu segera memacu kencang kendaraannya menuju suatu tempat. Dalam hati ia berharap cemas, “Semoga masih ada warung itu…”

Tidak kurang dari tiga belas jam waktu yang ditempuh Hardi menuju Semarang, mencari satu tempat yang pernah ia singgahi hampir dua belas tahun yang lalu. Tiba di tempat yang dituju, ia tidak menemukan lagi warung mie ayam tempatnya makan dahulu. Kemudian ia mencoba bertanya kepada orang-orang di sekitar perihal tukang mie yang pernah berjualan di situ.

“Ya, tukang mie itu bapak saya. Sekarang sudah tidak berjualan lagi. Sekarang bapak sedang sakit parah…” seorang anak menceritakan ciri-ciri fisik penjual mie ayam itu, dan Hardi yakin sekali itu orang yang dicarinya. Tanpa pikir panjang, ia minta diantarkan ke rumah penjual mie untuk bertemu langsung.

Ketika melihat kondisi penjual mie, Hardi menitikkan air mata. Ia langsung meminta beberapa anggota keluara membopong penjual mie itu ke mobilnya dan segera membawanya ke rumah sakit. Alhamdulillah, jika tidak segera dibawa ke rumah sakit, mungkin penjual mie itu tidak akan tertolong. Seluruh biaya rumah sakit tercatat mencapai lima belas juta rupiah, dan semuanya ditanggung oleh Hardi.

Beberapa hari kemudian, setelah kembali ke rumah, bapak penjual mie itu mengucapkan terima kasih kepada Hardi. “Bapak tidak tahu harus bagaimana mengembalikan uang biaya berobat itu kepada nak Hardi. Usaha dagang bapak sedang susah…” Hardi berkali-kali mencium tangan Pak Atmo, penjual mie itu. Matanya tak henti menitikkan air mata, ia sedang berusaha menyatakan sesuatu, namun bibirnya terasa sangat berat.

Akhirnya, “… semua sudah terbayar lunas pak. Saya hanya minta bapak mengikhlaskan semangkuk mie ayam yang pernah saya makan tanpa membayar dua belas tahun silam”, Hardi terus menangis berharap keikhlasan itu didapatnya. Saat itu, sehabis makan ia langsung kabur memacu sepeda motornya dan tak membayar semangkuk mie seharga 1.500 rupiah.

Pak Atmo memeluk erat tubuh Hardi dan mengusap-usap kepala pria muda itu seraya berucap, “Allah Maha Pemaaf, begitu pun semestinya kita…”.

Perlancar dulu rezeki orang lain, agar tidak menyumbat rezeki kita. Wallaahu ‘a’lam bishshowaab.

Oleh Bayu Gawtama (Muslimah Group)



MACAM-MACAM RIYA'


"Yang paling aku takutkan dari apa yang aku takutkan atas kamu ialah syirik ashghor, ditanya oleh para sahabat, apa maksudnya ya Rasulullah ? Beliau bersabda: riya' ". ( al Hadits)

Mengapa sampai Rasulullah demikian takut riya' atas ummat-ya, dan itu merupakah hal yang paling beliau takuti akan menimpa kaum Muslimin ?
Allah dan rasulnya saja yang tahu. Namun kita ma'fhum bahwa rasa kasih-sayang Rasulullah, rasa cinta beliau kepada ummat ini demikian besar, sedang riya' dapat datang dengan lihainya kedalam hati dan dengannya akan terhapus pahala amaliah seorang Muslimin.

Para ulama mengibartakan riya' seperti semut hitam yang merayap di atas batu hitam di malam gelap gulita. Tak terlihat. Dia menyelusup halus, merayap, perlahan, lalu akhirnya menikam hati, mencairkan ikhlash dan memusnahkan pahala. Dia datang seperti waswaasil khannas, syaithan yang datang secara rahasia, bersembunyi di dasar hati, menyusup, dan menunggu kesempatan baik serta kelengahan untuk membolak-balik niat, mengelabuinya, menundukkannya, lalu akhirnya mendorong kejurang kesesatan.

Itulah cara kerja riya'. Sangat lihai, licin dan berbahaya.
Kalau dia telah menikam hati dan mengelabuinya, maka ibadah yang semestinya hanya diniatkan untuk Allah semata membias, kabur, bahkan hati meletup-letup, bersemangat, dan berharap-harap agar amaliah ini secara zhohir dilihat oleh manusia. Maka dari niat yang ikhlash tersimpangkan menjadi harapan untuk memamerkannya kepada manusia, agar manusia melihat ibadahnya, demi sebingkai pujian, demi sepenggal kehormatan, atau sejumput popularitas.

Domain riya' sebatas hati, refleksinya dalam amal, kecuali Allah orang lain tak dapat tahu. Inilah syirik ashghor, syirik kecil.

Imam al Ghazali membagi riya' dalam enam macam; riya' dari badan; dalam tingkah-laku, dalam berpakaian, dalam ucapan, amal dan dalam menunjukkan banyaknya murid. Riya' dapat muncul dalam bentuk ingin menunjukkan kepada khalayak bahwa dirinya pintar dan banyak tahu tentang urusan agama. Bentuk ini adalah riya' yang jelas dan dekat dengan sombong. Yang lebih tersamar lagi,
dia tidak ingin menunjukkan kepintarannya, serta ibadahnya namun manakala orang lain tidak mengakui eksistensinya, kurang dihormati, dia merasa heran mengapa orang lain bersikap seperti itu kepadanya.
Dia heran kenapa orang lain tidak tahu kemampuannya. Dia berupaya bersembunyi-sembunyi untuk beramal, namun manakala orang lain memergokinya hatinya gembira, lebih gembira ketimbang kepergok binatang, bahkan berharap-harap agar ada orang yang memergokinya.

Jadi dari segi bentuk, ada riya' yang jelas, riya' yang samar, dan riya' yang tersamar. Riya' yang jelas nampak manakala dalam ibadah yang diketahui orang lain seseorang memperbagus tata-cara, memperlama sujud dan ruku, seperti nampaknya khusyu', padahal manakala sendiri dilakukannya ibadah itu secara cepat, enteng dan memudahkan. Tanpa adanya riya' ini dia tidak dapat beramal seperti itu, dan merasakan senang dalam beramal karenanya.

Riya' yang samar tidak mampu mewujudkan amal, namun dengannya menambah semangat untuk beramal. Bila dia bertahajud dan kebetulan ada tamu, bertambah-tambahlah semangatnya. Yang lebih samar dari ini, adanya orang lain tak memberi semangat amalannya, namun manakala ketika beramal terlihat oleh orang lain timbul rasa senang dan puas.

Tingkat yang terakhir adalah riya' tersamar. Dalam tingkatan ini tak ada rasa senang bila dipergoki sedang melakukan amaliah. Namun dia merasa heran kalau orang lain bersikap berbeda dengan apa yang dia harapkan. Heran kalau orang lain merendahkannya, dan kurang menghormatinya. Kenapa heran ?

Itulah riya' yang sangat halus kerjanya, yang tak pernah diketahui orang lain, namun sungguh berbahaya, dia mampu memberangus ikhlash, menggeser pahala sampai zero point, dan menyisakan kesia-siaan pada kita. Lalu kalau ini terjadi pada kita ?

Mari kita berlindung kepada Rabb manusia, Malik manusia, dan ilah manusia dari godaan waswaasil khannas, yang datang menyelusup menikam hati, yang membolak-balikan hati dan niat, yang memunculkan riya'. Dialah satu-satunya Tempat berlindung dan sebaik-baiknya Tempat berlindung.

Hasbunallah wani'mal wakil

From Muslimah Group

HAJAR, SANG GURU CINTA


Ber-qurban, maknanya tak jauh berbeda dengan berkorban. Setiap kita tentu pernah dan sering berkorban untuk segala kepentingan. Misalnya, untuk bisa meraih predikat mahasiswa teladan dengan indeks prestasi tertinggi, seorang mahasiswa rela mengorbankan waktu 'santai'nya dan diganti dengan hari-hari sibuk berkutat dengan buku. Seorang suami berkorban membanting tulang siang dan malam demi sebungkus nasi yang dibawa pulang untuk anak dan isterinya. Masih banyak lagi contoh pengorbanan yang dilakukan setiap orang.

Beragam pula alasan orang melakukan pengorbanan tersebut. Harga diri, keyakinan, kepuasan, dan yang paling banyak mendasari sebuah pengorbanan adalah cinta dan kasih sayang. Semua alasan itu menjadi penyemangat seseorang untuk berkorban, apa pun bentuknya. Apa pun akan dilakukannya untuk meraih apa yang diinginkannya.

Adalah Siti Hajar, ibunda Ismail, salah satu guru cinta terbaik sepanjang masa. Ketika Ismail masih dalam susuannya, Ibrahim alaihi salam mengajak Hajar dan Ismail berpindah dari Palestina ke Makkah yang saat itu tandus dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Kemudian keduanya ditempatkan di suatu tempat, yang sekarang dekat dengan Ka'bah, dan saat itu tidak ada seorang pun yang menetap di tempat tersebut. Siti Hajar dan Ismail hanya berdua, dengan dibekali satu kantong berisi kurma dan sekantong air. Sementara Ibrahim bergegas kembali ke Palestina.

"Wahai Ibrahim, mengapa meninggalkan kami berdua di negeri yang tandus dan tak ada teman seorang pun?" tanya Siti Hajar. Nabi Ibrahim tidak menoleh, pun tidak menjawab. Siti Hajar terus membuntuti langkah Ibrahim dan mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali. Ibrahim tetap tidak menoleh dan membungkam.

"Apakah Allah menyuruhmu berbuat demikian?" tanya Siti Hajar. "Ya", jawab Nabi Ibrahim singkat.
"Kalau begitu, kami yakin bahwa Allah tidak akan menelantarkan kami berdua," yakin Siti Hajar. Ibrahim pun bergegas meninggalkan isteri dan anak tercintanya, tanpa memberi bekal yang lebih untuk hidup barang sehari atau dua hari saja.

Atas nama cinta, kekuatan, ketabahan dan keyakinannya akan pertolongan Allah, Siti Hajar membesarkan dan mendidik Ismail yang kelak menjadi anak yang baik, bijaksana dan sabar. Setelah Ismail beranjak remaja, sang Ayah pernah dua kali menjenguk isteri dan anaknya.

Dalam Surat Ash Shaffat ayat 104-107, bahwa ibadah qurban berawal dari sebuah mimpi Nabi Ibrahim alaihi salam yang menggambarkan dirinya menyembelih putra tercintanya, Ismail sebagai bentuk persembahan dan bukti cinta kepada Allah SWT. Ibrahim sangat cemas, tetapi sang putra justru sangat bersemangat dan ikhlas bersedia menjadi qurban untuk disembelih. Meski pada akhirnya Allah tidak memperkenankan pengorbanan manusia, dan Ismail diganti dengan seekor domba yang dibawa langsung oleh malaikat Jibril.

Dialog tentang cinta dan ketabahan pengorbanan Ismail yang direkam surat Ash Shaffat tersebut, tak lepas dari peran ajaran cinta dari Bunda Hajar. Bukan Ibrahim yang mengajarkan tentang cinta dan pengorbanan terhadap Ismail, melainkan sang bunda, karena Ibrahim tak bersama mereka sepanjang masa anak-anak hingga masa remaja putranya.

Kini, masih adakah semangat cinta dan pengorbanan itu menjadi milik kita? Sudahkah kita menjadikan Bunda Hajar guru cinta, yang mengajarkan makna cinta sebenarnya. Akankah anak-anak kita memiliki ruang cinta di jiwanya seluas ruang yang dimiliki Ismail? yang menjadikan pengorbanan adalah bentuk paling nyata menunjukkan cinta ketimbang untaian sejuta kata?

Terima kasih Bunda Hajar, atas pengajaran cintamu.

muslimah group. (Oleh Bayu Gawtama)

SURAT DARI SYETAN


Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu.Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu.Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu.Kau benar-benar orang yang tidak bersyukur, aku menyukainya,aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku
melihatmu tidak merubah cara hidupmu.Hai Bodoh, Kamu milikku.Ingat, kau dan aku sudah bertahun- tahun bersama, dan aku sangat menyukaimu.

Aku menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah. Dia sudah mencampakkan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalaskannya. Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana—rencana untukmu di hari depan. Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku, dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka. Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH.

Aku benar—benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani

Kita nonton film porno bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang- kenyangya, guyon2an jorok, bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak
hormat pada orang tua, tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.

Ayolah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama,selamanya.Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.Ini hanya merupakan Surat penghargaanku untuk mu.Aku ingin mengucapkan 'TERIMAKASIH' karena sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu.Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa.Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu.

Sebentar lagi Ramadhan, aku tidak bisa bebas menggoda seperti saat ini di bulan itu. Kaumku akan terikat dan terjeruji. Aku perlu darah muda. Aku perlu kader-kader manusia yang akan mengerjakan tugasku di bulan itu.Masih ada 2 bulan tersisa. Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang—orang muda bagaimana berbuat dosa.Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk—mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin.Lakukan semua ini di depan anak-anak dan mereka akan menirunya.Begitulah anak-anak.

Baiklah, aku persilahkan kau bergerak Sekarang.Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda-mu lagi.Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa- dosamu.Dan hidup untuk ALLAH dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.Memperingati orang bukan tabiatku, tapi di usiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, aku benar-benar menikmatinya... sebelum bulan yang suci itu datang, marilah kita ajak manusia-manusia bodoh agar memasuki neraka...!

Tertanda, setan yang sebentar lagi terpaksa cuti menggoda di bulan Ramadhan.

Yahdi Siradj, activis dakwah facebook. (diambil Dari Majalah Kampus ITB "TAWAZUN"- dengan sedikit perubahan)

WA FII ANFUSIKUM, AFALAA TUBSYIRUUN


Pengakuan Seorang Muslimah Atas Nikmat-Nya

Jika pepohonan dijadikan pena
Dan laut menjadi tintanya
Niscaya, takkan pernah cukup
Tuk menuliskan semua nikmat-NYA

Mungkin kita suatu ketika pernah merasa lelah, karena doa - doa yang kita panjatkan padaNYA belum juga di kabulkan. Jangankan doa yang saat ini kita panjatkan, bahkan doa yang terdahulu pun belum.

Tapi tentunya kita tak jera untuk terus meminta dan meminta padaNYA.
Semoga saja kali ini ALLAH berkenan mengabulkan doa kita. Harapan terus dipupuk dan keyakinan yang terus memicu diri untuk tetap berkhusnudzon padaNYA. Suatu saat ALLAH akan mengabulkan doa kita.

Padahal bila kita mau jujur pada diri sendiri, coba renungkan kembali.
Sudah banyak doa yang terijabah tanpa kita sadari. Banyak sangat nikmat yang tercurah tanpa kita syukuri. Namun kekikiran jiwa sering mengabaikan itu semua.

Pernah kah terpikir oleh kita betapa kikirnya kita ?
Banyak meminta namun hanya sedikit memberi. Sejuta pinta sepanjang hidup ini terlontar dalam doa. Bila tak di ijabah hati kemudian menggugat, Masya ALLAH... Taat pun kita belum, patuh saja masih setengah - setengah namun kita mau agar ALLAH mengijabah semua permintaan kita.

Sungguh suatu saat saya pernah menangis sejadi - jadinya di saat sholat subuh. Saat saya mempertanyakan mengapa doa saya belum dikabulkan ? Saya belum jera berharap semoga dialog kali ini antara saya dan ALLAH membuahkan ijabah.

Belum sempat aku melantunkan doa, mata ini tiba - tiba menatap tajam jemariku yang bergerak... Astaghfirulah... Rupanya saat itu ALLAH sedang menuntunku menyadari sesuatu....

Tanpa terasa air mata ini mengalir deras dan dadaku menjadi sesak oleh tangis. Betapa tak tau malunya aku....
Tak pernah aku meminta padaNYA untuk terus menggerakkan jari jemariku, aku tak pernah memohon padaNYA agar aku masih bisa menggunakan tangan dan jemariku dengan baik. Namun tanpa diminta Ia berikan itu padaku, tangan dan jemariku berfungsi dengan baik. Padahal aku tak pernah meminta sebelumnya agar Ia melengkapi tanganku ini dengan jemari, aku juga tak pernah berdo'a dalam berbagai kesempatan hingga detik ini agar aku masih bisa menggunakannya.

Tiba - tiba saja aku berdiri, menegakkan kedua kakiku dan menggerakkannya Masya ALLAH, keduanya masih bisa menopang tubuhku, aku masih bisa berdiri tegak. Padahal tak pernah sekalipun aku meminta padaNYA agar kedua kaki ku ini berfungsi normal setiap hari. Namun DIA tetap memberikannya tanpa diminta.

Aku mengusap kedua mataku yang berlinangan air mata. Ahhhh..... mata yang masih dapat mengalirkan air mata dan melihat dengan jelas. Yang sekali lagi berfungsi dengan baik tanpa kuminta sebelumnya.... Air mataku semakin deras mengalir menyesakan dada... Aku menarik nafas dalam - dalam berusaha menghentikan isak tangisku. Sekali lagi ALLAH menuntunku, menyadari kekikiran diriku.... Aku masih bisa menarik nafas !! Dan oksigen yang kuhirup gratis ! Pasokannya selalu lancar dan sekali lagi tanpa di pungut bayaran. Subhanallah ! Aku diberi kenikmatan mengidap Asma. Kukatakan sebagai nikmat karena dengan ASMA aku tau begitu berharganya dapat bernafas dengan lancar.

Sungguh, ALLAH berbaik hati dengan menuntunku bermuhasabah dengan cara ini. Ku terpekur diatas sajadah mengingat kembali ke belakang. Berapa kali aku ingat dan mengucapkan doa bangun tidur atau setidaknya mengucap ALHAMDULILLAH, karena masih di beri kesempatan bangun dari tidur dalam keadaan sehat. Mungkin masih dalam bilangan kecil yang bisa di hitung dengan jemariku. Pernah kah aku berdo'a meminta padaNYA untuk membuat semua anggota tubuhku ini berfungsi dengan normal ? Sementara semua hal itu diberikannya tanpa kuminta.

Saat itulah aku tersungkur di sajadahku, bersujud dan mohon ampun padaNYA. Maafkan hambamu yang sungguh kikir ini ya ALLAH, yang selalu saja tak pernah puas dengan jutaan permintaan, namun tak kunjung mneyempurnakan kepatuhanku padaMU. Tanpa diminta KAU limpahi aku dengan nikmat - nikmat yang sangat banyak, bahkan tak mampu ku hitung dan ku bandingkan dengan apapun. Tak sebanding dengan kepatuhanku padaMU yang masih setengah - setengah dan seringkali di kotori dengan riya....

Astaghfirullah ..... Sungguh aku tak tau malu dengan menggugatMU.. hanya karena do'a - do'a yang isinya lebih sering mementingkan keinginan diriku sendiri belum KAU ijabah. Sementara nikmat - nikmat yang berjuta banyaknya lupa kusyukuri dan terabaikan begitu saja....

" Ya ALLAH... Terima kasih atas semua nikmatMU sampai detik ini. Ampuni bila aku tak pandai mensyukurinya bahkan mengabaikanya. Jangan tinggalkan aku ya ALLAH, trus ingatkan aku bila aku lalai. Hari ini sebuah teguran manis telah KAU berikan padaKU. Aku semakin malu padaMU. Bimbinglah hambaMu yang Kikir ini agar dapat menyempurnakan ibadahku padaMU, dan mensyukuri semua nikmatMU. "

Masih saja sejuta asa ku panjatkan padaNYA
Berharap ini dan itu. Dan air mata ini selalu saja tertumpah deras membasuh kegersangan jiwaku..... Ahhh .... Aku ingin menjadi hambaMU yang pandai bersyukur.

-Imanda Amelia- (muslimah group)

Minggu, 07 Juni 2009

IFTITAH DARI KAMI




Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebagai ucapan tulus dari kami, saudara-saudaraku sekalian yang saya hormati dimanapun anda berada, dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kunjungan anda di blog yang teramat sangat sederhana ini.

Perlu diketahui, bahwa tulisan yang kami muat disini bukan semuanya berasal dari kami, tetapi ada beberapa tulisan yang bersumber dari kiriman saudara-saudara yang masuk ke facebook, yang sebagiannya sudah kami edit serta ada beberapa tambahan. Banyak kisah hikmah yang kami muat di blog ini, dengan harapan kita dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut. Dan kami berdo'a semoga apapun yang mereka kirim bisa menambah pahala yang terus mengalir sebagai amal jariyah, selama tulisan tersebut bermanfaat bagi orang lain.

Memang, dijaman yang semakin modern ini, niat baik manusia untuk mengajak atau berdakwah terkadang harus disertai dengan penguasaan teknologi, bukan seperti zaman dahulu. kita sekarang bisa mengajak manusia yang kita tidak tahu orangnya atau belum pernah bertemu sekalipun, salah satunya yaitu lewat sarana internet.

Hal itulah yang dituntut dizaman sekarang ini, serta hal itu pula yang melatar belakangi kami membuat atau mengelola blog yang sederhana ini. kami berharap, semoga apapun yang kami suguhkan kepada para pengunjung, nantinya dapat bermanfaat. Tentunya semua itu bisa terwujud atas berkat taufiq dan hidayah-Nya. Saudaraku yang terhormat, tak lupa kami juga menerima saran dan kritik yang membangun dari para pengunjung apabila ada kekurangan ataupun sesuatu yang kurang berkenan di hati pengunjung sekalian, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata, dan kekurangan adalah milik makhluknya yang lemah. Sekian sepatah kata dari kami yang sekaligus sebagai kata pembuka blog ini.

Wasalam.........

wawan

دعوة الى الله



MENYERU KE JALAN ALLAH

Kaum muslimin dimanapun anda berada, pernahkah kita membayangkan bahwa ada orang duduk-duduk bersantai di rumahnya tetapi dia mendapat pahala sholat, ada orang yang sedang tidur bersama keluarganya tetapi dia mendapat pahala puasa, bahkan ada orang yang sedang rekreasi di taman yang indah bersama teman-temanya tetapi dia mendapat pahala sedekah, bahkan jihad fisabilillah? Seakan-akan aneh ditelinga kita, namun itu bisa terjadi pada diri kita.

Ya, itulah rahasia besar dakwah. Yaitu menyeru manusia sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW yang tertera di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Allah memuji perbuatan ini, yang diabadikan dalam Qs. Fussilat ayat 33, yang artinya: Dan siapakah yang lebih baik perkataanya dibandingkan dengan orang yang mengajak kepada Allah dan beramal sholeh dan dia berkata “sesungguhnya saya termasuk orang-orang yang berserah diri”.

Ayat ini mengandung pertanyaan dari Allah, yang redaksinya bertanya, tetapi tidak perlu dijawab, karena jawabanya sudah mafhum atau pasti, yaitu “tidak ada yang lebih baik perkataannya selain berdakwah kepada manusia” didalam bahasa kita misalnya seperti berikut “benua apa lagi yang terbesar di dunia selain Asia?” jawabannya tidak ada kecuali ya benua Asia itu. Berdasarkan hadis Rasulullah, bahwa orang yang mengajak kepada kebaikan,atau mengajari kebaikan, maka dia mendapatkan pahala kebaikan tersebut serta mendapat tambahan pahala dari orang yang melakukannya. Misalnya: anda mengajak dan mengajari satu orang berwudhu dengan benar, lalu murit anda memiliki murit lagi berjumlah seratus orang yang semuanya bisa berwudhu dengan benar, maka walaupun anda bersantai di rumah, tetapi setiap kali murit anda berwudhu, pahala wudhu seratus orang itu tetap mengalir pada diri anda dengan tanpa mengurangi pahala mereka.

Dakwah memang harus dengan sabar, artinya, tidak jemu-jemu mengajak dan mengulang-ulang. Terkadang jiwa manusia yang di hadapi oleh da’i telah di penuhi oleh tumpukan kebatilan, kesesatan, tradisi yang buruk dan kondisi yang tidak menguntungkan, dan semua itu harus diseingkirkan. Hati mereka harus dihidupkan kembali dengan segala cara, semua pusat-pusat rasa harus disentuh untuk menemukan syaraf penghubung yang menentukan. Terkadang dengan satu sentuhan saja,- setelah sekian kali gagal,- dapat mengubah manusia secara total dan sesaat, bila sentuhan itu mengena. Ini persis seperti pemancar radio.

Seperti halnya ungkapan Sayyid Quttub yang di nukil oleh M. Quraish Shihab, bahwa: berdakwah itu seperti memutar atau mencari gelombang radio. Anda dituntut memutar dan terus memutar tunner (tombol pencari gelombang) untuk mencari gelombang yang anda inginkan. Boleh jadi berulang-ulang anda memutar tombol, kekanan dan kekiri tanpa menemukan suara atau gelombang yang anda inginkan, tetapi dikali yang lain, tiba-tiba dengan gerakan tangan yang lembut dan spontan, anda menemukan gelombang yang anda cari dan ketika itu pula terpancar gema dan suara merdu yang anda inginkan selama ini.

Dengan demikian, ajakan atau dakwah itulah yang pokok, bukan sang da’i atau penganjurnya. Biarlah hati sang da’i kesal dan dadanya sesak, tetapi ia harus menahan, tidak meluapkannya keluar, sambil terus melaksanakan tugas dengan segala situasi, lalu sisanya diserahkan pada Allah, karena yang disampaikan adalah petunjuk Allah. (faidza ‘azzamta fatawakkal ‘ alallah).


KATA MUTIARA MARIO TEGUH


TIPS MOTIVASI DARI MARIO TEGUH

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan

Jangan menolak perubahan hanya karena anda
takut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisa
anda capai melalui perubahan itu

Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara
lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila
cara-cara anda baru

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap
anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong
bila sikap anda salah

Orang lanjut usia yang berorientasi pada
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda

Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat

Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan

Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai
dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan
anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang
yang berbakat

Kita lebih menghormati orang miskin yang berani
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin.
Dengan mencoba sesuatu yang tidak
mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik
dari yang mungkin anda capai.

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah.

Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa
mengupayakan pelayanan yang terbaik.
Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang
baik, maka andalah yang akan dicari uang

Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita
mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri

Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk
melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi
orang tua yang masih melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan saat muda.

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat
berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan

from Mario Teguh (motivator)


PERBEDAAN KAFIR DAN MUNAFIQ


Jawaban atas pertanyaan P. Susanto tgl 05-06-09 perum rungkut barata Surabaya

Kata Munafiq, dari segi bahasa berasal dari kata nafiko, yang artinya binatang sejenis tikus (kamus). Menurut Quraish Syihab, maksud dari istilah tersebut adalah: tikus itu bila kita kejar, maka dia masuk lubang satu dan keluar dari lubang yang berbeda. Dalam istilah lain, dia punya dua lubang. Dalam kontek manusia, maka dia memiliki sifat plin-plan, tidak adanya kesesuaian antara mulut dan hatinya, termasuk didalamnya tidak menepati janji-janji yang diucapkannya.

Sedangkan kata Kafir dari segi bahasa sama dengan sataro (menggunakan fi’il madhi) yang artinya telah menutup atau menyembunyikan. Orang arab menyebut malam itu kafir, karena malam menyembunyikan sesuatu. Petani diistilahkan kafir oleh Al-Qur’an (surat Al Hadiid ayat 20) karena para petani itu kebiasaannya menanam biji-bijian di dalam tanah (menutup benih didalam tanah). Maksud secara ringkas adalah melupakan nikmat Allah dan menutup-nutupi nikmat itu, tidak menyebutnya dengan bersyukur seperti yang diperintahkan di dalam surat Ad-duha ayat terakhir. Kata kafir kebalikan dari syukur yang arti secara bahasa yaitu membuka.

Istilah kafir dan munafiq itu memang berbeda, namun keduanya sama-sama berbahaya bagi muslim, karena Allah menyamakan tempat keduanya di akhirat, yaitu neraka. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam surat An-nisa’ ayat 140, bahwa Allah mengumpulkan orang munafiq dan orang kafir di neraka jahannam bersama-sama.

Ciri orang kafir amatlah jelas, secara ringkas yaitu orang yang tidak se-aqidah dengan kita umat islam, maka itu kafir, walaupun di Negara kita istilahnya adalah non muslim, Allah tidak pernah menyebut GHOIRU MUSLIM, yang disebutkan Allah adalah MUKMIN ATAU KAFIR. dan ini tidak perlu kami uraikan. Yang kami tekankan adalah tentang ciri-ciri orang munafiq, diantaranya adalah sebagai berikut:

Rasulullâh shollallâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa sallam bersabda,

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ

“Tanda kemunafikan ada tiga; apabila bercerita ia dusta, apabila berjanji ia tidak menepatinya dan apabila diberi amanah ia berkhianat.” ( Hadits Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry no. 33, 2682, 2749, 6095, Muslim no 59 dan At-Tirmidzy no. 2636.)

perbuatan melanggar janji atau kianat janji (ghodar) adalah dosa yang sangat besar dalam syari’at. Rasulullâh shollallâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa sallam bersabda,

أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا ائْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ

“Empat perkara, siapa yang terdapat padanya empat perkara ini, maka ia adalah munafik murni, dan siapa yang terdapat padanya salah satu darinya, maka padanya ada satu ciri kemunafikan; apabila diberi amanah ia berkhianat, apabila bercerita ia berdusta, apabila membuat janji ia ghodar dan apabila berdebat ia curang.” (radhiyallâhu ‘anhuma riwayat Al-Bukhâry no. 34, 2459, 3178 dan Muslim no. 2635.) Hadits ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Âsh

Dan dalam hadits lain, Rasul bersabda:

يُرْفَعُ لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ القِيَامَةِ يُقَالُ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلاَنٍ

Diangkat bagi setiap orang yang ghodar (kianat janji) bendera pada hari kiamat, dikatakan : “Inilah ghodarnya si fulan”, dengan istilah lain, pada saat manusia dikumpulkan di padang mahsyar, maka orang-orang yang tidak memenui janjinya memiliki tanda khusus berupa bendera yang di tegakkan, dan semua orang akan tauh bahwa dia adalah pengkhianat janji. (Dikeluarkan oleh Al-Bukhâry no. 3188, 6177, 6178, 6966, 7111 dan Muslim no. 1735, At-Tirmidzy no. 1585 dari hadits Ibnu ‘Umar radhiyallâhu ‘anhumâ, dan juga dikeluarkan oleh Al-Bukhâry no. 3186 dan Muslim no. 1736 dari ‘Abdullah bin Mas’ûd radhiyallâhu ‘anhu, serta dari Anas bin Mâlik radhiyallâhu ‘anhum riwayat Al-Bukhâry no. 3187 dan Muslim no. 1737 dan Ibnu Majah no. 2872. Dan semakna dengannya hadits Abu Sa’id radhiyallâhu ‘anhu riwayat Muslim no. 1738, At-Tirmidzy no. 2196 (dalam hadits yang panjang) dan Ibnu Majah no. 2873.

Hendaknya kita berhati-hati terhadap sifat ini, terkadang kita sering mengobral janji kepada manusia namun sampai saat ini belum kita tepati atau tunaikan. Misalnya, kita pernah berjanji ingin memberi sesuatu kepada manusia (uang ataupun barang), namun hal itu terkadang terlupakan. Semoga Allah memberikan kesadaran kepada kita sekalian, sehingga janji yang pernah kita ucapkan bisa kita laksanakan, ammin.

wawan