Minggu, 22 Agustus 2010

syair renungan dari abdullah soneta

1. Rhomantika

Yang menangis dan yang tertawa
Yang bersedih dan yang gembira
Selalu mewarnai hidup manusia
Baik ia miskin ataupun kaya

Yang jelata dan yang ternama
Yang tak punya dan yang berada
Pasti merasakan suka dan duka
Itu romantika hidup di dunia

Jangan lupa daratan
Apabila dalam kegembiraan
Dan jangan putus asa
Apabila didalam kesedihan

Sedih dan gembira tak kan selamanya
Semua kan sirna ganti dan berubah
Tidak peduli siapapun dia

Tak berarti yang kaya
slalu hidup di dalam kegembiraan
tak berarti yang papa
slalu hidup di dalam kesedihan

disana letaknya keadilan Tuhan
sedih dan gembira sama diberikan
keduanya itu sebagai ujian


2. Pengabdian

hidup laksana satu jalan
berlembah ngarai dan likuan
penuh onak duri merintang
hidup memang penuh tantangan

tetapi inilah suratan
berlaku bagi tiap insan
hidup adalah pengabdian
pengabdian kepada Tuhan

dalam rumah tangga ada pengabdian
sesama keluarga
dalam pergaulan ada pengabdian
diantara teaman
dalam bernegara ada pengabdian
sesama warganya
dalam beragama ada pengabdian
hamba pada Tuhan

sesama manusia ada kewajiban
memberi dan menerima
begitu dengan alam kita berkaitan
pasti saling membutuhkan

di dalam pengabdian ada pengorbanan
itu sangsi kehidupan
agar tak sia-sia semua pengorbanan
lakukanlah pengabdianmu seamta-mata lillah…….



3. Stop

Stop, perdebatan. Stop pertengkaran
Stop permusuhan, stop pertikaian
Mari kita saling asih mari kita saling asuh

Hargai pendapat orang
Bila terdapat beda pandangan
Sejauh tidak ada yang dirugikan

Jangan kita saling benci
Jangan kita saling dengki

Gauli setiap insan sebagai kau ingin diperlakukan
Tebarkanlah budaya kasih dan sayang…

Aduhai sayang waktu yang berharga
Habis terbuang dibakar angkara
Tunjukkan pandang arah masa depan
Masih banyak yang harus dikerjakan

Agama bangsa dan Negara
Menagih baktimu kawan
Mari kita berlomba-lomba
Tuk menggapai kebajikan

Keimanan dan kesabaran
Jadikanlah sebagai landasan


4. Menggapai matahari

Tiada hujan tanpa berawan
Tiada bulan tanpa berbintang
Tiada juang tanpa rintangan
Tiada menang tanpa tantangan

Tiada kumbang tanpa penyengat
Tiada bunga tanpa mahkota
Tiada senang tanpa keringat
Tiada jaya tanpa bekerja

Dalam musibah pasti kan ada hikmah
Habis gelab pasti kan terbit terang
Smoga diberikan kemudahan
Kemudahan serta kelapangan

Didalam menggapai matahari
Menggapai segala cita-cita


5. Kabar dan dosa

Kabar-kabar tentang azab yang mengerikan
Orang-orang yang menutup mata hati dan indranya
Berpaling dari seruan kebenaran ajaran tuhan
Kehancuran, malapetaka, baginya

Kabar-kabar tentang nikmat kemiliaan
Orang-orang yang menakhlukkan nafsunya dengan takwa
Melaksanakan seruan kebenaran ajaran Tuhan
Kedamaian, kebahagiaan, baginya

Mengejar kedudukan, menjual kehormatan
Mengejar ketenaran, menjerumuskan teman

Berdusta itu dosa, Menghina juga dosa
Menipu itu dosa, mengganggu juga dosa
Berjudi itu dosa, mencuri juga dosa
Menfitnah itu dosa, berzina juga dosa
Dosa dosa dosa……

Khabar duka dan gembira
Sering sudah disampaikan
Cobalah menganalisa
Memetik suri tauladan

Sudahkah anda yakin percaya
Surga dan neraka itu ada
Setan durjana musuh yang nyata
Iman yang lemah jadi mangsanya

Kekuasaan sewenang-wenang
Pasti datang kebinasaan
Kemunafikan, kedurhakaan
Pasti datang kutukan Tuhan

Kabar-kabar tentang kejayaan yang tumbang
Sedu sedan penyesalan mohon ampun, sia-sia…
Azab yang pedih berlaku karena ingkar kepada tuhan
Utamakan kesadaran agama

Sgala keonaran segera diamankan
Betapa kerusakan korban bergelimpangan…


6. Masa depan

Sedari kecil sehingga dewasa
Keras berfikir memeras tenaga
Pagi hari sekolah karena harus belajar
Malam hari di rumah masih harus belajar

Juga biaya banyak dikorbankan
Demi membangun hidup masa depan

Kalo yang dimaksudkan membangun masa depan
Cuma rumah dan sedan, oh sangat menyedihkan
Karena semua pasti ditinggalkan

Masa depan sejati akhirat yang hakiki
Tak pecuma tenaga, tak percuma biaya
Bila hasilnya bahagia abadi

Dunia hanya tempat persinggahan
Negeri akhirat rumah masa depan

Namun jangan kau lupa
Nasibmu di dunia
Walaupun sementara
Tapi nikmati juga


7. Modernisasi
Modernisasi yang kini melanda dunia, menjadi masalah
Ternyata masih banyak yang salah menafsirkannya didalam berkiprah
Modern dicerna sebagai kebebasan
Bebas lepas tanpa adanya batasan

Kumpul kebo bukan modern
Tapi suatu kemesuman
Mabuk-mabuk bukan modern
Tapi suatu kemungkaran

Karena takut dikatakan ketinggalan zaman
E ikut-ikutan
Saringlah dulu apa yang datangnya dari barat
Jangan asal telan.

Ambil isi dan campakkanlah kulitnya
Ambil yang baik dan campakkanlah buruknya

Memakai jilbab rapi sopan dan beradab
Dan itu perintah tuhan, dipersoalkan
Pakaian mini yang mengundang kejahatan
Dan membangkitkan birahi, tak keberatan

Bila aurat terbuka, pemerkosaan melanda

Modernisasi yang kini melanda dunia, menjadi masalah
Ternyata masih banyak yang salah menafsirkannya didalam berkiprah
Modern dicerna sebagai kesombongan
Tak mengenal lagi adanya Tuhan

Tak sembahyang bukan modern
Tapi suatu kemungkaran
Urakan bukanlah modern,
Bahkan nyaris seperti hewan.


8. Habis gelap terbitlah terang

Selama hidup di dalam dunia
Tak kan sepi dari ujian.
Lenyap yang satu datang yang lainnya
Begitulah tiada putusnya

Bermacam bentuknya ujian Tuhan
Yang dibebankan pada insan
Semata-mata tuk menguji iman
Pembeda yang takwa dan durhaka

Apabila kau menemui musibah
Jangan lalu putus asa
Bunuh diri itu bukan suatu cara
Mengatasi masalah
Bahkan suatu dosa

Apabila kau menemui musibah
Bersabar dan tawakkallah
Suapaya kau memperoleh kemenangan
Dalam ampunan Tuhan
Penuh kebahagiaan

Tak selamanya langit itu kelam
Suatu saat kan cerah juga
Hiduplah dengan sejumlah harapan
Habis gelap akan terbit terang

9. Badai fitnah

Sulit mencapai kejayaan dalam hidup ini
Dan untuk mempertahankannya lebuh sulit lagi
Karena banyak yang dengki serta iri hati
Bagi mereka yang benci tak akan berhenti

Berbagai cara dilakukan untuk menjatuhkan
Demi tercapainya tujuan semua dikorbankan
Asal saja yang dibenci tak berjaya lagi
Apapun yang kan terjadi dia tak peduli

Apabila rasa dengki yang sudah berbicara
Segala cara keji dijadikan senjata
Berhembuslah badai fitnah dari segala arah
Tujuannya memutuskan semua ikatan

Ikatan keluarga
Ikatan dengan umat
Ikatan dengan semua

Tapi satu hal jangan lupa, kita manusia
Yang Cuma bisa berencana serta berusaha
Tuhanlah yang memutuskan segala urusan
Dialah yang memulyakan atau menghinakan

Bagi teman yang sedang jaya
Maka waspadalah
Musuh selalu berusaha untuk menghancurkan
Namun jangan kau hiraukan
Itulah cobaan
Teruskanlah perjuangan pada jalan Tuhan

10.Boleh saja
Heee… boleh saja, boleh saja kau cintai dunia
Tapi ingat suatu saat kau kan meninggalkannya
Sekarang atau lusa, tua ataupun muda
Yang pasti kau akan mati juga

Heee…. berbuatlah, berbuatlah apa yang anda suka
Tapi ingat semua itu kan ada balasannya
Baik ataupun jahat, lurus ataupun sesat
Semua kembali padamu juga

Kemewahan dunia ini
Memang sangat menyenangkan hati
Tapi kesenangan dunia
Penuh dengan tipuan belaka

Dari itu waspadalah
Jangan sampai terpedaya olehnya


11.Buta tuli

Tak buta dua mata namun tiada melihat
Tiada tuli telinga namun tiada mendengar
Yang buta, yang buta mata hatinya
Yang tuli, yang tuli kesombongannya

Sehingga tiada melihat tanda kebesaran Tuhan
Sehingga tiada mendengar peringatan dari tuhan

Adanya alam ini bukti adanya tuhan
Adanya diri ini pasti adanya tuhan

Kebanyakan penghuni neraka dari bangsa jin dan manusia
Karena mereka tak menggunakan segala indra yang diberikan

Punya akal tapi tak berfikir
Punya hati tapi tak merasa
Punya mata tapi tak melihat
Punya kuping tapi tak mendengar

Sebagai manusia yang punya pemikiran
Kalo tak kenal Tuhan maka seperti hewan

12.Hari berbangkit

Hari berbangkit
Hari yang pasti kan datang kawan
Dihari itu semua amal diperlihatkan

Hari berbangkit
Hari yang teramat mendebarkan
Dihari itu pahala dan dosa diperhitungkan

Celaka, celaka…..
Bagi siapa yang suka mengingkarinya
Celaka, celaka…….
Bagi siapa yang suka berbuat dosa

Di hari itu hiruk pikuk memecah telinga
Semua manusia gundah resah dengan urusannya
Di hari itu sang ibu lari dari anaknya
Tak seorangpun yang dapat menolong sesamanya

Celaka, celaka…...
Bagi siapa yang suka mengingkarinya
Celaka, celaka……
Bagi siapa yang suka berbuat dosa

Cukup sudah tuhan memperingatkan tentang hari peradilan
Tak kan luput sedebu perbuatan, semua diperhitungkan
Mengapakah tidak kau persiapkan bekal hari yang mencekam
Tiap nafas hanya kau pergunakan
Cuma untuk keduniaan

Selagi masih ada kesempatan
Taubatlah dan beriman
Bila nyawa sudah di kerongkongan
Tertolak penyesalan

Di hari itu tak berharga harta dan jabatan
Dan tak berlaku segala macam bentuk tebusan
Dihari itu banyak wajah yang tertunduk hina
Kecut dan getar karena diri berlumuran dosa

Celaka, celaka…….
Bagi siapa yang suka mengingkarinya
Celaka, celaka……
Bagi siapa yang suka berbuat dosa

13.Kawula muda

E kawula muda kau punya gairah
E kawula muda kau punya tenaga
Gunakanlah masa muda untuk bekerja
Sebelum menjadi tua dan tak berdaya

E kawula muda kau punya semangat
E kawula muda kau punya keringat
Kobarkan api juang mencegah maksiat
Jangan kau slalu jadi sasaran nasehat

Kalo masa muda slalu hura-hura
Masa depan suram tak akan bahagya
Kalo masa muda slalu foya-foya
Masa depan susah tak kan bisa kaya

Kawula kawula kawula muda
Kawula kawula kawula muda
Kawula kawula kawula muda
Kawula kawula kawula muda
Sadarlah……..

E kawula muda kau punya tantangan.
E kawula muda kau punya harapan
Dari itu janganlah kau berpangku tangan
Sisingkan lengan baju raih kemenangan

E kawula muda kau punya potensi
E kawula muda kau punya kreasi
Manfaatkanlah sebelum menyesal nanti
Masa muda tak kan pernah terulang lagi…


14.Persaingan
Perkembangan jumlah manusia
Semakin memadati dunia
Maka tanah dan papan
Dan bidang pekerjaan
Kini merupakan tantangan

Macam-macam profesi
Muncul disana-sini
Akhirnya timbul persaingan

Persaingan disegala bidang
Semakin maju semakin tajam
Didalam perdagangan
Juga antar seniman
Bahkan sampai soal jabatan

Istilahnya jor-joran
Ataupun perang iklan
Kalo perlu sikut-sikutan

Di alam pembangunan bekerjalah
Ilmu pengetahuan tingkatkanlah
Siapa berpangku tangan bermalasan
Pasti akan tergilas roda zaman
Apapun pekerjaan syukuri dan juga ditekuni
Karena banyak orang siap mengganti
Di zaman macam ini jangan punya rasa tinggi hati
Segudang orang pandai banyak antri

Persaingan di segala bidang
Seabaiknya memang harus ada
Karena persaingan akan jadi perangsang
Untuk mencapai kemajuan

Karena persaingan mutu pun ditingkatkan
Kalo tidak akan tenggelam

Marilah bersaing dan berlomba
Meningkatkan ilmu dan prestasi
Persaingan yang sehat dan membawa manfaat
Cara keji jangan lakukan

Saling tegur dan bina
Bukan saling menindih
Dan bukan saling menjatuhkan



siapakah abdullah soneta itu????

Who is it ?
Super Star, Musisi, Sang Maestro, The Best Actor, The King of Dangdut Legend, Jurkam Top di masa ORBA, 11 kali menggondol Golden Cup dibidangnya, Kharismanya tidak bisa diwariskan. 25 film layar lebar dibintanginya, 500 lagu diciptakannya, terdaftar sebagai manusia paling sukses mengumpulkan masa di era tahun 80-an. 15 juta penduduk tercatat sebagai penggemar saat jumlah penduduk Indonesia berjumlah 150 juta jiwa (10 % dari jumlah penduduk RI).
Dinobatkan menjadi Raja yang tak terganti hingga sekarang. AS, Japan, Brunei, dan Malaisya pernah “diguncang” bersama groupnya. Suara emasnya menggema sampai pelosok desa. Actingnya ditunggu dimana-mana. Syair dan lagunya tidak lapuk dimakan zaman, relefan hampir disetiap waktu dan tempat.
Memperoleh “kado” doctor HC (honoris causa) dari Universitas OHIO AS. Sebanyak 8 Doktor asal Amerika Serikat dalam menyelesaikan desertasinya, pernah meneliti sosok manusia kelahiran Tasik Malaya 11 Desember 1946 ini. Dialah sang Revolusionis Music, Abdullah Soneta, H.Rhoma Irama



LABUAN BAJO 10 JULI 2010

lamunanku, dan doaku

aku suka musik tapi musik yang tidak lahwun. (31:6)
Buku faforit : Rohik al maktum lil Imam al mubarakfury, tafsir ayatul ahkam, attarghib wa tarhib, fathul majid, fiqhussunnah.dll

Soutul qolby:
“Ya Allah, Janganlah musibah yang Engkau timpakan kepada kami merusak agama kami, Jangan Engkau jadikan dunia ini setinggi-tinggi cita-cita kami dan puncak ilmu kami, betapa banyak manusia yang lalai dan terbuai mimpi dalam dunia ini karena hanya seabatas dunia itulah puncak ilmu yang mereka pelajari, mereka lupa ada hari yang “berat” ( 53: 29-30, 74:8-10)”

“Ya Allah, perbaikilah Agama kami sebagai pemelihara dan penjaga urusan kami, Perbaikilah dunia kami sebagai tempat hidup yang sementara ini, perbaikilah akhirat kami sebagai tempat tujuan kami, jadikanlah hidup kami untuk selalu menambah kebaikan, dan jadikan kematian kami sebagai penghentian dari keburukan”


“ Ya Allah, letakkan dunia ini di tangan kami, jangan di hati kami, sehingga keberadaannya tidak menyebabkan kesombongan, dan ketiadaannya tidak menjadi beban kegelisahan hati kami (57:22-23)

“ Ya Allah, Engkau Dzat yang membuat mata kami bisa menangis (53:43), kami mohon dengan sangat, jangan Engkau buat kami menangis hanya karena permasalahan Dunia dan isinya, terlalu mahal air mata ini untuk diteteskan hanya demi sesuatu yang fana ini (3: 197, 9: 38, 16:117, 40:39, 42: 36)”

“Ya Allah, Buatlah jiwa kami selalu merenung, takdirkan dada kami bisa bergetar, titahkan lisan kami selalu basah dengan Dzikir, jadikan mata kami senantiasa lembab karena tertuju kepada peristiwa-peristiwa dasyat yang Engkau kabarkan berikut ini::

1. Tatkala “pamitnya” ruh dari jasad yang hina ini :
- 23: 99-100
- 50:19
- 56: 83-85
- 75: 26-30
2. Tatkala di ‘kegelapan’ alam barzakh yang mana surga neraka di nampakkan tiap pagi dan petang sesuai amaliyah semasa di dunia:
- 23:100
- 40:46
3. Tatkala terompet kebangkitan dan perjalanan menuju persidangan akbar ke hadapan Kodhi Robbul Jalil:

- 2:281
- 6: 94
- 14:48
- 36: 51-54
- 50: 20-22, 41-44

4. Tatkala pembagian catatan amal perbuatan yang selengkap-lengkapnya dari yang terkecil hingga amal yang paling besar, keduanya menuntut konsekwensi yang jelas:
- 45 : 27-29
- 17 :13-15
- 18 : 47-49
- 69 : 25-37
- 84 : 10-15


5. Tatkala “timbangan” dipasang dengan seadil-adilnya (AL-Mizan) tanpa ada kedzoliman dan kecurangan sedikitpun:
- 21:47
- 23:102-104
- 101: 6-11
6. Tatkala kegelapan di akhirat, disaat orang-orang munafik kehilangan nur dan tak sanggup melangkah: (57: 13-15)
7. Tatkala manusia menyebrang di atas neraka jahannam (assirat) dengan berbagai macam bentuk dan caranya: (shahihul bukhary), dan disaat manusia mendatangi neraka : (19:71, 19:86, 69: 30-32)
8. Tatkala banyak manusia menyesal dengan sejadi-jadinya ingin kembali ke dunia dan beramal shaleh lagi, dan Engkau tidak menghiraukannya:
- 14:48
- 23: 107-108
- 35:37
- 67: 10

Kami tidak tahu dimana posisi diri yang hina ini saat itu Ya Rabb, hanyalah idzin dan ridhoMu yang kami harapkan disaat Rasul SAW bersujud di bawah ‘arsyiMu memintakan syafaat bagi manusia…

lika liku citra cinta.

1. Mencintai adalah sebuah keputusan besar. Begitu kita memutuskan untuk mencintai seseorang atau sebuah cita-cita, maka segera kita akan menumpahkan perhatian, fikiran, waktu dan tenaga kepada obyek yang kita cintai itu. Sekaligus menanggung semua resiko dari keputusan itu. Resiko adalah kata yang melekat pada semua keputusan.

2. Ibnu Hazm, Imam terbesar madzab dzahiriah, penulis puluhan buku legendaries dalam berbagai bidang ilmu, sekaligus putra seorang mentri di kordova, pernah berkata: kalau ada lelaki tampan menikahi perempuan jelek, atau sebaliknya, itu bukan sebuah keajaiban. Yang ajaib adalah kalau ada seorang lelaki yang meninggalkan kekasihnya yang cantik , dan memilih kekasih baru yang jelek. Saya tidak bisa memahaminya, tapi memang tidak harus dijelaskan.

3. Keluarga ibarat pelabuhan jiwa kita, dan lautan adalah medan karya kita. Di lautan luas itu kita berkarya dan berkreasi, tapi ke pelabuhan itu jua kita menambat perahu jiwa, pada akhirnya. Begitu cara naluri menggerakkan roda kehidupan kita sebagai laki-laki. Sekali waktu ia mendorong kita keluar rumah untuk berkarya, setelah itu ia mengajak kita untuk kembali ke rumah. Bukan di rumah itu benar jiwa kita menetab, tapi di tengah aura keperempuanan yang melingkupi rumah itu. Perempuan, kata hamka adalah per – Empu – an: tempat bersandar jiwa kita. Pada makna “menetap dan bersandar” itu kata “sakinah” dimaknai dalam Q.s. Arrum 21.

4. Sendiri dan sepi. Itu musuh jiwa manusia pada umumnya. sebab alam ini tercipta berpasangan. Begitu juga kita semua punya pasangan hidup dalam perkawinan dan pasangan social dalam bermasyarakat. Perjalanan menemukan pasangan jiwa adalah kebutuhan eksistensial, sampai kita menembus ruang dan waktu yang panjang.

5. Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati disini adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi dalam hati, tetapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu.

6. Betapa dahsyatnya goncangan jiwa yang dirasakan oleh orang-orang yang sedang jatuh cinta. Tidak ada tidur, tidak ada lelah, tidak ada takut, tidak ada jarak, tidak ada aral. Yang ada hanya hasrat, hanya tekat, hanya rindu, hanya puisi, hanya keindahan. Puisai adalah busur pengirim panah-panah asmara ke jantung hati sang kekasih, rembulan adalah utusan hati pembawa pesan kerinduan sehingga tak pernah lelah melawan waktu.

7. Cinta dan kepribadian adalah dua kata yang tumbuh bersama dan sejajar. Makin kuat kepribadian kita, makin mampu kita mencintai dengan kuat. Mengandalkan perasaan saja dalam mencintai hanya melahirkan para pembual yang menguasai satu ketrampilan : menebar janji palsu. Cinta adalah pekerjaan orang kuat. Kalau rasulullah SAW dapat menampung 9 istri di sisinya, itu karena ia dapat menampung 9 kepribadian dalam jiwanya.

8. Kalau kamu menyintai seseorang dengan tulus, ukuran ketulusan dan kesejatian cintamu adalah apa yang kamu berikan kepadanya. Untuk membuat kehidupannya menjadi lebih baik. Maka kamu adalah air, kamu adalah matahari. Ia tumbuh dan berkembang dari siraman airmu, ia besar dan berbuah dari sinar cahayamu.

9. Dua jiwa yang sudah terpaut cinta akan tampak menyatu bagaikan api dengan panasnya, salju dengan dinginnya, angin dengan desirnya, laut dengan pantainya, rembulan dengan cahayanya. Mungkin berlebihan, atau mungkin memang begitu.

10. Kekuatan budi memang bertahan lebih lama, tapi pesona fisik justru terkembang di tahun-tahunawal pernikahan, karena itu ia menentukan. Begitu masa uji cinta selesai (biasanya 5- 10 tahun), kekuatan budi akhirnya yang menentukan sukses tidaknya sebuah hubungan jangka panjang.Dampak gelombang magnetic fisik berkurang / hilang bersama waktu. Bukan karena kecantikan atau ketampanan yang berkurang, yang berkurang adalah pengaruhnya. Itu akibat sentuhan terus meneus yang mengurangi kesadaran emosi tentang gelombang magnetic tersebut.

11. Pada sebagian tabiat yang paling murni, cinta menyerupai air. Ada aliran, ada riak, ada gerak, ada gelombang, ada gemuruh, ada debur, ada percikan, ada gelora , ada dinamika. Selalu begitu, tak ada diam, tak ada penghentian. Ia membludak jika ditahan, ia membuncah jika dibendung, ia membanjira pada muncak dinamikanya. Tapi ia selalu membersdihkan semua kotoran yang dilaluinya, seperti hujan mengusir mendung yang mengotori biru langit.

12. Cinta adalah kereta, ia hanya berjalan di atas rel kebajikan, begitu kebajikanmu habis, kereta cinta juga berhenti berjalan. Pekerjaan para pecinta adalah : memperhatikan, menumbuhkan, memelihara (menjaga), membela dan melindungi.

13. Ketika sang ibu menatap anaknya yang sedang tertidur lelap, ia akan berkata di akar hatinya “itu darahku, itu ruhku”. Tetapi ketika ia menatap anaknya yang sedang merangkak dan belajar berjalan, ia akan berkata di dasar jiwanya : “ itu hidupku, itu harapanku, itu masa depanku,itu silsilah penyambung kehadiranku sebagai peserta pentas alam raya”.

14. Pesona fisik manusia ternyata sangat sementara. Sadarkah kita, apa yang dilakuka sepasang para pecinta jika mereka telah berumur 75 tahun? Bicara. Hanya itu. Dan dua tubuh yang tidur berdampingan diatas ranjang yang sama hanya bisa saling memunggungi. Tanpa selera. Sebab tinggal bicara yang bisa mereka lakukan. Begitulah pesona jiwa perlahan menyeruak diantara lapisan-lapisan gelombang magnetic fisik.

annis matta, ditulis ulang olehku