Sudarmawan, lahir di Dusun Bonsari -Desa Pandean -Kecamatan Dongko-Kabupaten Trenggalek -Jawa Timur -Indonesia pada tahun 1984. Masa kecilnya dihabiskan di Desa tempat kelahiran, sebuah desa yang jauh dari kebisingan kota serta budaya westernisasi yang merusak akhlak generasi, dengan demikian, masa kecil dilaluinya dengan damai dan tidak terkontaminasi oleh “virus” penyebab degradasi moral akibat masuknya budaya barat, seperti narkoba / NAPZA, miras, free love, free sex, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan syetan. Dan Alhamdulillah, sampai saat inipun, dia tidak pernah tahu rasa dari miras walaupun hanya setetes apalagi narkoba. Orang tuanya merupakan guru pertama bagi dirinya yang mengenalkan tulis baca, baik latin maupun arab, sehingga sebelum memasuki usia sekolah sudah bisa menulis dan membaca. Sejak kecil memiliki Himmah / cita-cita yang tinggi untuk bisa mendalami agama islam.
Pada tahun 2000, tepatnya tanggal 12 Juli, merupakan hari yang paling bersejarah baginya, setelah lulus SMP di Desanya, Ia melakukan hijrah dalam rangka mengikuti jejak hidup para ulama, yaitu perjalanan Tolabul ilm ke Dusun Gesing, Desa Banjarsari Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, tepatnya di Ponpes Al Fattah yang didirikan oleh KH Ahmad Soebroto. Keinginan belajar agama akhirnya terwujud disana. Dalam kurun waktu 3 tahun, disaat mengenyam pendidikan SMA, saat itulah dia merangkap status sebagai santri Ponpes Al Fattah. Banyak ilmu baru yang dikenalnya yang sebelunya tidak pernah didengar.
Pada tahun 2003, selepas dari SLTA, melanjutkan belajar agama di STAI Al Khoziny, tepatnya di fakultas Tarbiah jurusan Pendidikan Agama Islam, yang beralamt di jalan KH Hamdani- Siwalan Panji-Kecamatan Buduran-Kabupaten Sidoarjo. Selama kuliah, dia mengabdikan dirinya sebagai pembimbing belajar Al-Qur’an siswa SMP dan SMA di Ponpes Al-Fattah. Berkat dukungan serta bantuan teman-teman senasib dan seperjuangan, Alhamdulillah lulus pada tahun 2007 dengan judul skripsi “STUDI PEMBELAJARAN TAFSIR AL-QUR’AN DI PONPES AL-FATTAH”
Demi mendalami ilmu islam yang lebih, selepas S1, dia meneruskan pendidikannya di Ma’had Bahasa Arab dan Studi Islam Umar bin Al-Khattab ( kampus III Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) yang beralamat di Perum IKIP Gunung anyar Blok V no. 1. Dan Lulus pada tahun 2009. Di kampus inilah dia banyak bersentuhan dengan ilmu Islam dan merasakan indahnya bahkan manisnya Bahasa Arab dibanding dengan bahasa lain, di kampus ini pula dia banyak mengenal dan bahkan akrab dengan dosen-dosen alumni Timur Tengah seperti halnya Mesir, Riyad, bahkan Madinah. Dan itu pula yang membuat dia bangga karena memiliki rujukan atau referensi islam yang langsung dari sumbernya.
Selepas dari Mahad Umar bin Al- Khattab, dia diamanahi mengurus anak anak yatim seusia SD hingga SMA di Yayasan Sosial Nurul Hayat bersama ikhwan-ikhwan seperjuangan, yang beralamatkan di perum IKIP Gunung Anyar Blog B no. 48 hingga sekarang. Harapannya semoga ini semua dapat mendekatkan kedudukannya yang amat hina ini dengan Rasullullah, seperti halnya sabdanya “ ana wa kaafilul yatim kahataini yaumal kiyaamah” serta berharap, semoga sedikit ilmu yang dimilikinya bisa bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar