Selasa, 09 Juni 2009

FA TUUBA LIL GHUROBAA

MENJADI ORANG ANEH

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

"Dunia memang aneh", Gumam Pak Ustadz

"Apanya yang aneh Pak?" Tanya Penulis yang fakir ini.

"Tidakkah antum perhatikan disekeliling antum, bahwa dunia menjaditerbolak-balik, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan,sesuatu yang wajar dan seharusnya justru dipergunjingkan, sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah menjadi pemandangan biasa"


"Coba antum rasakan sendiri, nanti Maghrib, antum kemasjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang antum miliki, pakai minyak wangi, pakai sorban, lalu antum berjalan kemari, nanti antum ceritakan apa yang antum alami" Kata Pak Ustadz.


Tanpa banyak tanya, penulis melakukan apa yang diperintahkan PakUstadz, menjelang maghrib, penulis bersiap dengan mengenakan pakaian dan wewangian dan berjalan menunju masjid yang berjarak sekitar 800m dari rumah. Belum setengah perjalanan, penulis berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya.


"Aduh, tumben nih rapih banget, kayak pak ustadz, mau kemana sih? “ Tanya ibu muda itu.Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal,tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya.


Kenapa orang yang hendak pergi kemasjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu ditumbenin? Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih makan anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja? Kenapa orang kemasjid dianggap aneh? Orang yang pergi kemasjid akan terasa "aneh" ketika orang-orang lain justru tengah asik nonton ”HBO, Starmovies, Cinemax".


Orang kemasjid akan terasa "aneh" ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol dipinggir jalan dengan suara lantang seolah meningkahi suara panggilan adzan.Orang kemasjid terasa "aneh" ketika orang lebih sibuk mencuci motordan mobilnya yang kotor kehujanan.

Ketika hal itu penulis ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum, "Kamu akan banyak menjumpai "keanehan-keanehan" laindisekitarmu" , kata Pak Ustadz.


"Keanehan-keanehan" disekitar kita? Cobalah ketika kita datang kekantor, kita lakukan shalat sunah dhuha, pasti akan nampak "aneh" ditengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan ngobrol. Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa "aneh", karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat diakhir waktu. Cobalah berdzikir atau tadabur al qur'an ba'da shalat, akan terasa aneh ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman. Orang yang mau shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya,yang tidur itu justru menumpang ditempat shalat. Aneh bukan?


Cobalah hari ini shalat jum'at lebih awal, akan terasa aneh, karena masjid masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah ke dua menjelang selesai.Cobalah anda kirim artikel atau tulisan yang berisi nasehat, akanterasa aneh ditengah-tengah kiriman status, wall, notes facebook yang berisi humor,plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu, gue, elu dan test..test, test saja.

Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat al qur'an, pasti akan terasa aneh ditengah orang-orang yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu, berita hot atau lainnya.


Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang "aneh" selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari'at dan tata nilai serta norma yang benar. Jangan takut "ditumbenin" ketika kita pergi kemasjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al qur'an (AlA'raf:31)


Jangan takut dikatakan "sok alim" ketika kita lakukan shalat dhuha dikantor, wong itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul tak karuan. Jangan takut dikatakan "Sok Rajin" ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman." Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudianapabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu(sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman ". (Annisaa:103)


Jangan takut untuk shalat jum'at/shalat berjama'ah berada dishaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah. ....,Karena dishaf terdepan itu ada kemuliaan sehingga dijaman Nabi Salallahu'alaihiwassalam para sahabat bisa bertenggkar cuma gara-gara memperebutkanberada dishaf depan.

" Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli [1475]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui ". (Al Jumu'ah:9)


Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat alqur'an, karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;" Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "SesungguhnyaAku termasuk orang-orang yang berserah diri?" (Fusshilat:33)

Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlahAllah menciptakan ladang amal bagi kita. Kalau sekali menyerukan, sekali kirim artikel lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita.... Kalau yang kirim status,wall,notes di facebook humor saja, gue/elu saja, test-test saja bisa kirim status,wall,notes setiap hari, kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat, aneh nggak sih?


Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, lha wongitu yang disuruh kok, "sampaikan dariku walau satu ayat"( Potongandari hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 3461 dari haditsAbdullah Ibn Umar)


Jangan takut baca status,wall,notes dari siapapun, selama itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan. Kita tidak harus baca tulisan dari orang-orang terkenal, kiriman dari manajer atau dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala kadarnya saja, atau dari kiriman yang isinya asal kirim saja. Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. Pun sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.


Lakukan "keanehan-keanehan" yang dituntun manhaj dan syari'at yangbenar. Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur'an & Hadist),meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral. Lagian kenapa kita harus takut disebut "orang aneh" atau "manusia langka" jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelematkan kita.

Selamat jadi orang aneh yang bersyari'at dan bermanhaj yang benar.

Penulis yang Fakir (Muslimah Group)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar