Senin, 17 Agustus 2009

Maksiat adalah Musibah


Bukan sakit Musibah itu, tapi
Kemaksiatan itu merupakan Musibahmu,

Syekh Ibn 'Athaillah :
Org yg mendapat musibah sejatinya bukanlah yg ditinggal mati anaknya, atau kehilangan harta, keluarga, dan kekasihnya. Ttp yg sebenarnya tertimpa musibah adl org yg dihantam oleh dosa, diserang oleh syahwat, dan ditimpuk oleh berbagai kesalahan. Inilah org yg sebenarnya memdapat musibah dan patut diberi ungkapan bela sungkawa.

Ia habiskan waktunya utk meraih semua kenikmatan dan segala yg terlarang. Jgn menganggap kemiskinan, sakit, sebagai musibah, krn bisa jadi semua itu membuat mereka bisa menjalin kedekatan dg Allah, krn adalakanya kebaikan datang lewat jalan yg pahit. Kemiskinan, sakit benar2 mjd musibah bila semua itu tidak membuat hambaNya mendekatkan diri kpd Allah.
Orang yng "HIDUP" akan merasa sakit bila tertusuk jarum dan merasa kaget saat tertusuk duri. Adapun org yg MATI, meskipun disayat pedang atau dipotong dg gergaji, ia tetap tidak merasakan apa-apa. Apabila engkau tidak bersedih ketika tidak taat dan tidak kecewa setelah terperosok maksiat, berarti engkau adalah org yg MATI, kalbumu mati, jiwamu hilang.
Karena itu tangisilah diri yg bermaksiat, dan segeralah utk mengembalikan kalbu pd kehidupan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar