Senin, 29 Juni 2009

YG LBH BAIK DARI DUNIA


Kesenangan Hidup di Dunia dan Tempat Yang Lebih Baik darinya

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (Ali ‘Imran: 14)

Dalam ayat di atas Allah subhanahu wata’ala menyatakan bahwa perkara itu semua adalah kebahagiaan atau kesenangan hidup di dunia. Bahkan ada di antaranya yang wajib untuk di cari dan diusahakan, seperti istri yang shalihah dan anak yang banyak jumlahnya. Karena Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang menikah, yaitu bahwa menikah adalah sunnah (tuntunan) beliau shalallahu ‘alaihi wasallam :
Barang siapa yang membenci sunnahku (menikah) maka ia bukan dari golonganku.

Adapun tentang anak yang banyak, maka beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Nikahilah oleh kalian perempuan yang banyak anaknya (subur) dan penyayang karena aku akan membanggakan jumlah kalian yang banyak di hadapan para umat (sebelum kalian).

Demikian pula dengan harta untuk memberi nafkah keluarga, merupakan perkara yang wajib dicari. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Cukup sebagai dosa yang ada pada seorang laki-laki yaitu dengan ia menyia-nyiakan orang-orang yang harus ia beri makan.

Setelah menerangkan bahwa hal-hal yang tersebut dalam ayat dan yang semacamnya, adalah perkara yang bersifat fitrah, Allah mengingatkan kita bahwa tempat kembali yang baik ada di sisi-Nya. Yaitu jangan sampai perkara duniawi itu menyebabkan kita lalai dari tempat kembali dan tempat bersenang-senang yang jauh lebih indah dan abadi.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam al-jannah (surga), mereka kekal di dalamnya. (Hud: 108)

Inilah tempat kembali yang baik, juga tempatnya orang-orang yang berbahagia, dan tempat bersenang-senang yang kekal abadi, tidak lain adalah al-jannah (surga). Sangat jauh keadaannya dengan dunia, yang diliputi sekian banyak mendung, kabut, dan kegelapan. Serta penuh dengan susah payah dan rasa sakit, baik mendapatkan atau tidak.

Dari penjelasan di atas, ada sebuah kesimpulan yang patut untuk disampaikan, yaitu bahwa Islam adalah agama yang pertengahan. Perkara yang menjadi kesenangan manusia tidaklah dilarang kecuali bila akan membawa kepada kesengsaraan yang hakiki dan abadi. Dan Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, sehingga Islam menuntut manusia untuk mendapatkan kebahagiaan baik hidup di dunia. Terlebih untuk kehidupan akhirat, maka Islam sangat menekannya dan memberi dorongan bagi para pemeluknya untuk berlomba-lomba mendapatkannya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar