Senin, 29 Juni 2009

MUHASABAH PENTING FOR MUSLIM


Sejenak untuk merenung dari ayat-ayat CINTA Allah untuk kita smua

“Wahai anak Adam!Aku heran bagaimana orang yang yakin akan kematian masih bisa bergembira. Aku heran bagaimana orang yang yakin akan hari perhitungan masih bernafsu mengumpulkan harta. Aku heran bagaimana orang yang yakin akan dikubur masih bisa tertawa terbahak. Aku heran bagaimana orang yang yakin akan Akhirat masih bisa berleha-leha santai. Aku heran bagaimana orang yang yakin akan fananya dunia malah terjerumus mencintainya. Aku heran pada orang yang pintar mulutnya tapi bodoh hatinya. Aku heran pada orang yang membersihkan diri dengan air tapi hatinya tidak bersih. Aku heran akan orang yang sibuk dengan cela orang lain, namum lupa akan cela dirinya sendiri. Atau pada orang yang tahu bahwa Allah swt senantiasa mengawasinya, tapi bagaimana ia bisa bermaksiat kepada-Nya. Atau lagi pada orang yang sudah tahu bahwa kelak ia akan mati sendirian, masuk kubur sendirian dan dihisab sendirian, bagaimana mungkin ia masih bisa merasa gembira dengan manusia banyak. Tiada Tuhan selain Aku dengan segala kebenaran, dan sesungguhnya Muhammad saw adalah hamba dan utusanku.”(Firman Allah dalam hadist Qudsi sebagaimana yang dikutip dalam kitab al Mawa’iz al-aHadits al-Qudsiyyah karya Imam al-Ghazali)

“Katakanlah:”Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.”(QS. Yusuf, 12:108)

“Aku hanya bermaksud mendatangkan perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yanga aku ikuti hanya dari Allah. kepadaNya aku bertawakkal dan kepadaNya aku kembali.”(QS.Hud : 88)


“Sesungguhnya setiap umat atau kelompok yang ingin membentuk dan membina dirinya, mewujudkan cita-citanya, dan membela prinsip-prinsipnya, sangt membutuhkan kekuatan jiwa yang terekspresikan dalam beberapa hal, yaitu: tekad membaja yang tidak pernah melemah, kesetiaan teguh yang tidak disusupi oleh kemunafikan dan penghianatan, pengorbanan besar yang tidak terhalangi oleh ketamakan dan kebakhilan, serta pengenalan, keimanan, dan penghargaan kepada prinsip yang dapat menghindarkan dari kesalahan, penyimpangan, sikap tawar menawar dalam masalah prinsip, serta tidak tertipu dengan prinsip lainnya.”(Mamu’atur Rasail – Ila Ayyi Syaiin Nad’un Naas. Hal:45)

“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya. Padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kerusakan.” (Al-Baqarah:204-205)

“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu, dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam (Al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu kepada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (Al-Hajj:77-78)

“Allah adalah Pelindung orang-orang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.” (Ali Imran:257)

“Tetapi (ikutilah Allah) Allahlah Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Pelindung.” (Ali Imran:150)

“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).” (Al-Maidah:55)

“Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.” (Al-A’raf:196)

Katakanlah, “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah, orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (At-Taubah:51)

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Yunus:62)

“Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tiada mempunyai pelindung.” (Muhammad:11)

“Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui.” (Al-Munafiqun:8)

“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,’ maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (Ali Imran:173)

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (AI-Hadid:16)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar