Kamis, 25 Juni 2009

GAMBARAN BAGI HATI MANUSIA


... Kertas Hitam Putih ...

Di suatu kelas, guru agama di sekolah itu meminta murid – muridnya untuk mengeluarkan dua lembar kerta berwarna hitam dan putih sesuai dengan perintahnya kemarin agar mereka membawa kertas tersebut. Tidak lupa para murid itu juga menyiapkan pensil warna yang juga berwarna hitam dan putih. Kemudian guru tersebut meminta murid – muridnya untuk menuliskan kesalahan – kesalan yang pernah mereka lakukan dari yang terkecil hingga terbesar di atas kertas putih dengan menggunakan pensil hitam. Sedangkan pada kertas hitam, para murid diminta untuk menuliskan hal – hal baik yang pernah mereka lakukan dengan menggunakan pensil warna putih.

Satu jam berselang, para murid hampir selesai menuntaskan tugasnya menuliskan semua kesalahan diatas kertas putih dengan menggunkan pensil warna hitam. Bahkan karena terlalu banyaknya kesalahan yang diperbuat, mereka tak lagi menemukan ruang kosong di kertas putihnya. Namun guru itu memaksa mereka untuk memanfaatkan ruang sekecil apapun yang masih tersisa di kertas itu untuk menuliskannya, walaupun harus dengan tulisan – tulisan yang kecil dan tak terlihat.
Hingga hasilnya, semua kertas putih di tangan murid – murid itu berubah menjadi hitam. Hampir tak ada celah secuil pun di kertas itu, bahkan sebagian murid mengaku masih banyak kesalahan yang belum di tulis di situ.

Setelah itu, guru meminta murid – murid itu untuk mengerjakan tugas berikutnya, yakni menuliskan kebaikan – kebaikan diatas kertas hitam dengan menggunakan pensil putih. Dalam waktu satu jam, nampak mereka merasa kesulitan membuat kertas hitam itu terwarnai dengan coretan – coretan kebaikan berwarna putih. Satu kebaikan yang mereka tulis, membuat mereka tersenyum karena bisa memutihkan kertas hitam itu walaupun sedikit. Namun hingga waktu yang di tentukan selesai, mereka murung, karena kertas hitam itu masih tetap dominant dengan warna hitam. Teramat sedikit warna putih diatasnya, bahkan tak sampai separuh kertas hitam itu terisi. Tak jarang pula ada murid – murid yang malu karena hanya beberapa coretan putih saja yang menghiasi kertas hitamnya.

Saudaraku, hati yang fitrah ini semakin lama akan semakin hitam pekat jika terus menerus kita torehkan noda dosa diatasnya. Saking hitamnya hati ini, kesalahan demi kesalahan berikutnya akan semakin memekatkan warna hitam itu, hingga nyaris tak ada lagi salah dan dosa yang bisa terdeteksi dan tersensor dalam hati, karena cahaya dalam hati ini tak lagi dapat bersinar. Hanya ada satu cara untuk dapat kembali membersihkan hati itu agar kembali bersinar, yaitu dengan memperbanyak berbuat kebaikan. Dengan itu, cahaya hati yang redup perlahan akan kembali bersinar, memancarkan sinar putih kemilau dari dalam hati yang menenangkan jiwa. Teruslah berbuat kebaikan, agar tak ada lagi warna hitam dalam hati ini, paling tidak hanya sedikit noda yang tertoreh disana, dan yang terpenting, kita tak kan malu menghadap ALLAH dengan wajah dan hati yang penuh sinar putih kesucian.

Wallahu’alam bishshawaab.
Bayu Gautama




Tidak ada komentar:

Posting Komentar