Minggu, 30 Agustus 2009

Kisah Nyata -Kristenisasi-

kristenisasi


“Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia yang menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penentang yang paling keras.” (Q.S. Al-Baqarah : 204)

Pras adalah seorang Nasrani tulen, dia sangat pandai dalam kemampuan agamanya. Karena saking kecintaannya kepada Nasrani sangat kuat, ia menginginkan agar setiap orang masuk ke dalam agamanya. Perlu kita sadari atau tidak, orang-orang seperti Pras ini selalu menyimpan sesuatu yang tersembunyi dalam setiap perilakunya, dan tentu saja sering kita kenal dengan istilah ‘mencari domba’.

Adalah seorang Rama, ia mempunyai hobi yang sama dengan si Pras, si Rama adalah orang Islam yang sedikit banyak mengerti tentang apa itu artinya ‘mencari domba’. Lalu sesuai dengan Q.S. Al-Baqarah : 204, si Pras mulai menarik hati Rama dengan mem-bicarakan hobi mereka. Lambat laun pun hubungan kedua anak tersebut semakin akrab. Pada tahap ini, orang-orang seperti Pras mencari target anak Islam yang kecintaannya terhadap Islam kurang, sungguh ini adalah suatu pencarian yang melelahkan, tapi setelah ia mendapatkannya, ia tidak akan begitu saja melepaskan ‘domba’ tersebut.

Pada tahap selanjutnya ia mulai menngajak Rama untuk pergi ke pusat hobi mereka. Awalnya ia mengajak pada waktu-waktu senggang, tapi lama-kelamaan waktu yang sempit pun ia mulai gunakan. Pada suatu ketika saat pulang sekolah, Pras mengajak Rama untuk pergi ke pusat pertokoan T. Biasanya Rama selalu shalat setelah pulang sekolah, tapi kali ini tidak. Sebelum keluar dari sekolah ia bertemu dengan temannya, Putra. Putra mengajak Roma untuk shalat dahulu. Sepertinya Putra menyadari apa yang sedang terjadi terhadap Pras dan Rama. Lalu Rama meminta izin kepada Pras untuk shalat [lho?!]. Maka Pras dengan sangat manis memanfaatkan kesempatan ini dan berkata, “tapi aku harus sampai ke rumah dengan cepat”. Dan sudah bisa dipastikan bahwa Rama menolak untuk shalat dahulu dan memilih untuk pergi dengan Pras.

Putra memberi nasihat kepada Rama agar dia shalat dulu walaupun sebentar. Putra memberi penjelasan panjang lebar tentang pentingnya shalat dan skala prioritas, maka :
“Dan apabila dikatakan kepadanya, ”Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkan berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya”
(Q.S. Al-Baqarah : 206)

Ya, Rama marah dan menganggap Putra telah melecehkannya dan secara tidak langsung menganggapnya tidak beriman. Di hadapan Pras, Putra dimarahi habis-habisan hanya karena ia ingin agar Rama shalat dahulu sebelum pergi.
Wahai Rama, mengapa engkau seperti itu ? padahal aku hanya ingin mengajakmu ke kebaikan. Apakah engkau telah ikhlas dan menjadikan Pras sebagai pemimpinmu ? apakah engkau tidak sadar bahwa rantai perangkapnya telah mencekik lehermu ? apakah … apakah …
Berbagai pertanyaan berkecamuk di hati Putra.
“Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya.” (Q.S. Ath-Thariq : 15)
“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.”
(Q.S. Al-Ghasyiyah : 21-22)

Kita sebagai seorang Muslim tidak su’udzan kepada mereka, tapi apakah kita biarkan Rama-Rama yang lain di hadapan kita terperangkap oleh jerat tipu daya mereka?
Tidak!!!Sekali-kali tidak!!!Tidak akan Pernah!!!

Wallahu a’lam bishshowwab.
Abu Yahya Al-Kadiry 'Novem'


Tidak ada komentar:

Posting Komentar