Minggu, 12 Juli 2009

Renungan Al Fatihah (pembuka khusyu')

A. Surat Al-Fatihah
Surat ini ditirunkan di Mekkah dan berisi 7 ayat

I. Membaca Basmalah Setiap Memulai Suatu Kebaikan Adalah Mendatangkan Berkah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


”Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. “

1. Basmalah: Seseorang yang membaca Bismilahirahmanirahim
2. Ar-Rahman: Salah satu nama dari beberapa nama Allah Yang Maha Mulia yang diambil dari akar kata ar-Rahmah, yang menunjukan begitu besarnya kasih sayang Allah kepada semua makhluk tidak terkecuali. Sifat ar-Rahman ini dijelaskan dalam ayat lainya:

“Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu.” (QS. Al-A’raaf: 156).

3. Ar-Rahiim: Salah satu sifat Allah Swt yang juga diambil dari akar kata Rahmah. Yang menunjukan besarnya kasih sayang Allah Swt kepada semua makhluk-Nya di dunia dan akhirat. Pakar tafsir ada yang menafsirkan bahwa kasih sayang ini hanya ditujukan kepada orang mukmin saja dengan alasan ayat:

“Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang beriman.” (QS. Al-Ahzaab: 43)

Makna Basmalah (Membaca Bismilahirahmanirahim)

Aku memulai dengan nama Allah, memohon berkah, pertolongan dan petunjuk untuk menunaikan semua urusan dan agar supaya Allah mengabulkan.
Seakan-akan ayat ini mengajurkan agar semua bentuk aktifitas harian seharusnya dimulai dengan nama Allah (dengan membaca Basmalah). Agar apa yang dikerjakan mendapat keberkahan, manfaat ataupun hasil yang maksimal.
Contohnya (selain dari doa yang telah diajarkan Nabi Saw), membaca Basnalah ketika hendak makan, minum, memakai baju, masuk masjid, naik kendaraan, atau dalam setiap aktifitas. Berlandaskan sebuah hadist:
“ Setiap perbuatan baik yang tidak dimulai dengan membaca Basmalah, maka perbuatan itu tidak mendatangkan berkah (manfaat/pahala).”
Meskipun hadist ini dhaif (lemah) namun maksud hadist ini sesuai dengan hadist-hadist sahih (syahid).

Hukum Membaca Basmalah
Disunahkan bagi pembaca Al-Qur’an agar memulai dengan Basmalah ketika membaca permualaan surat dari Al-Qur’an. Namun tidak disunahkan ketika membaca surat at-Taubah.


II. Memuji dan Bersyukur Kepada Allah

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

”Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

Allah memuji diriNya dan memerintahkan kepada hamba-hambaNya agar memujiNya karena hanya Dialah yang berhak untuk dipuji.

Arti Ayat:
1. Allah Swt memberi pernyataan bahwa semua bentuk pujian yang menunjukan arti kesempurnaan dan kebesaran adalah hanya milik Allah semata.
2. Allah memerintahkan para hamba-Nya agar selalu memuji dan bersyukur kepada Allah Swt.


III. Sebagian Sifat-Sifat Allah

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

1. Ar-Rahmaan adalah yang rahmatNya (pemberianNya) meliputi semua makhluk.
2. Ar-Rahiim adalah Maha Penyayang kepada orang-orang beriman saja.
3. Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim adalah termasuk dari Al-Asmaul Husna (nama-nama indah yang dimiliki Allah)

Rasulullah Saw bersabda: “Seandainya orang mukmin mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa siksaan, pasti tidak ada seorangpun yang tamak menginginkan surgaNya. Dan seandainya orang kafir mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa rahmat, pasti tidak ada seorangpun yang berputus asa dari RahmatNya. (HR. Muslim).

IV. Iman Kepada Hari Akhir dan Persiapan Menghadapinya


مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ


Yang menguasai hari pembalasan.

Allah adalah satu-satunya Penguasa dan Raja pada hari kiamat yaitu hari pembalasan atas semua amal perbuatan.

Umar ibn Khaththab ra pernah mengatakan, “ Hisablah (perhitungkanlah) dirimu sebelum dihisab ! Dan timbanglah dirimu sebelum ditimbang ! Dan bersiap-siaplah menghadapi hari ardl (penampakan amal) yang agung. Pada hari itu ditampakkan semua amalan sehingga tidak ada yang tersembunyi lagi.”

Kesimpulan Dari Ayat 1, 2 dan 3
1. Allah Swt sengat senang jika karena itu Allah menyatakan bahwa pujian itu hanya milik Allah semata.
2. Allah Swt memerintahkan seluruh makhluk-Nya agar memuji Dia
3. Pujian itu seharusnya ditujukan kepada yang berhak menerimanya dan jika tidak maka pujian itu hanya basa-basi belaka dan bisa jadi menjadi batil. Karena ditujukan kepada yang tidak berhak dipuji.
4. Setelah Allah menyatakan bahwa segala bentuk pujian itu hanya milik-Nya, Allah kemudian menyambung dengan pernyataan bahwa keharusan untuk selalu memuji-Nya, hal itu disebabkan karena Allah yang menguasai seluruh Jagad raya, sekaligus sebagai yang memberi kasih sayang kepada semua makluk, dan yang terakhir Dia pula yang menguasai hari kiamat nanti.


V. Murnikan Tauhid dan Meminta Hanya Kepada Allah

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

”Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. “

Hanya kepadaMu semata kami taat dan beribadah dan hanya kepadaMu semata pula kami memohon pertolongan dalam semua urusan kami. Semua urusan adalah di tanganMu dan tiada satupun yang memilikinya walau sekecil apapun selain Engkau.


VI. Doa Memohon Hidayah Setelah Memanjatkan Pujian-Pujian Kepada Allah


اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ


Tunjukilah kami jalan yang lurus,

Tunjukan, bimbing dan berilah kami hidayah ke jalan yang lurus serta tetapkanlah kami di atasnya sampai berjumpa denganMu yaitu Islam, jalan lurus yang bias menyampaikan kami pada ridha Allah dan surga-Nya.


VII. Jalan Kebaikan dan Keburukan

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ


”(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.”

Yaitu jalan orang-orang yang Engkau berikan nikmat atas mereka diantara para Nabi, Siddiqin, Syuhada dan Shalihin karena mereka adalah orang-orang yang mendapatkan hidayah dan istiqamah. Dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang yang Engkau murkai, yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran akan tetapi tidak mengamalkannya, mereka adalah Yahudi dan siapa saja yang seperti mereka. Dan jangan pula Engkau jadikan kami seperti orang-orang yang tersesat yaitu orang-orang yang tidak mendapatkan ilmu dan hidayah sehingga mereka salah jalan, mereka adalah Nasrani dan siapa saja yang mengikuti jalan mereka.


B. Membaca Aamiin Setelah Al-Fatihah

Setelah membaca Al-Fatihah di sunnahkan mengucapkan Aamiin, yang artinya: “Ya Allah kabulkanlah.”


C. Diantara Kandungan Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah mencakup berbagai macam kandungan yang tidak terdapat pada surat lain dalam Al-Quran, diantaranya:
1. Surat ini mencakup pujian-pujian, sanjungan dan pengagungan terhadap Allah Taaala dengan penyebutan nama-namaNya yang Maha Indah dan sifat-sifatNya yang Maha Tinggi.
2. Mencakup ketiga macam tauhid, yaitu;
a). Rububiyyah, diambil dari kalimat Rabbil Aalamiin,
b). Uluhiyyah, diambil dari kalimat Allah dan Iyyaaka Nabudu,
c). Tauhid Al-Asma wa Ash-Shifat, diambil dari nama-nama dan sifat-sifat Allah yang terkandung di dalamnya.
3. Penetapan kenabian, yaitu dari kalimat Ihdinash Shiroothol Mustaqiim, karena kita tidak mungkin dapat mengetahui jalan yang lurus tanpa adanya risalah kenabian.
-4. Anjuran agar setiap hamba berdoa, meminta dan merendahkan diri di hadapan Allah Taaala.
5. Ajaran etika berdoa, yaitu dengan memuji Allah terlebih dahulu menyebut nama-nama dan sifat-sifatNya sebelum berdoa.
6. Bantahan terhadap semua kelompok sesat dan menyimpang, yaitu dari kalimat Ihdinash Shiroothol Mustaqiim, karena jalan yang lurus adalah mengetahui kebenaran dan mengamalkannya.
7. Hendaklah kita selalu memohon hidayah kepada Allah karena hanya Dia-lah yang berkuasa untuk memberi hidayah dan menyesatkan.
8. Argumen adanya hisab (perhitungan) dan jazaa (pembalasan), yaitu dari kalimat Maaliki Yauwmid Diin, dan bahwasanya pembalasan Allah adalah sangat adil.
9. Ihlas dalam beragama hanya karena Allah semata, juga dalam beribadah dan memohon pertolongan, tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun, yaitu dari kalimat Iyyaaka Nabudu Wa Iyyaaka Nastaiin.
10. Penetapan adanya takdir, yaitu dari kalimat Shiroothol Ladziina Anamta Alaihim Ghoiril Maghdluubi Alaihim Walaadl Dhoolliin, karena ada orang yang ditakdirkan bahagia dan ada pula yang sengsara sesuai dengan ketentuan Allah.
11. Motivasi agar kita beramal shaleh sehingga kita dikumpulkan bersama orang-orang shaleh pada hari kiamat kelak.
12. Ancaman agar waspada dan menjauhi jalan-jalan kebatilan, sehingga kita tidak dikumpulkan bersama orang-orang ahli batil pada hari kiamat kelak.

Subhan Nurdin

Semoga bermanfaat

Kang Ackmanz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar