Kamis, 09 Juli 2009

RENCANA ALLAH YG TERBAIK


Rencana Allah Ta'aala Selalu Yang Terbaik, Siapa Pun Pemimpin yang Terpilih...

Tidak ada yg dapat mengalahkan PERTOLONGAN ALLOH. Ya, Alloh, tolonglah pemimpin YANG TERBAIK untuk kami, siapa pun orangnya. Aamien. "Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaknya kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal." (QS. 3:160)

Mengapa Pemimpin Harus Bertakwa?

AlhamdulilLaahi wash shalaatu was salaamu'alaa RasuulilLaahi, ammaa ba'du

Dan orang-orang yang berkata: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. 25:74)

( وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا (74


{ وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا } أي: قرنائنا من أصحاب وأقران وزوجات، { وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ } أي: تقر بهم أعيننا.
وإذا استقرأنا حالهم وصفاتهم عرفنا من هممهم وعلو مرتبتهم أنهم لا تقر أعينهم حتى يروهم مطيعين لربهم عالمين عاملين وهذا كما أنه دعاء لأزواجهم وذرياتهم في صلاحهم فإنه دعاء لأنفسهم لأن نفعه يعود عليهم ولهذا جعلوا ذلك هبة لهم فقالوا: { هَبْ لَنَا } بل دعاؤهم يعود إلى نفع عموم المسلمين لأن بصلاح من ذكر يكون سببا لصلاح كثير ممن يتعلق بهم وينتفع بهم.

{ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا } أي: أوصلنا يا ربنا إلى هذه الدرجة العالية، درجة الصديقين والكمل من عباد الله الصالحين وهي درجة الإمامة في الدين وأن يكونوا قدوة للمتقين في أقوالهم وأفعالهم يقتدى بأفعالهم، ويطمئن لأقوالهم ويسير أهل الخير خلفهم فيهدون ويهتدون.
ومن المعلوم أن الدعاء ببلوغ شيء دعاء بما لا يتم إلا به، وهذه الدرجة -درجة الإمامة في الدين- لا تتم إلا بالصبر واليقين كما قال تعالى: { وَجَعَلْنَاهم أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ } فهذا الدعاء يستلزم من الأعمال والصبر على طاعة الله وعن معصيته وأقداره المؤلمة ومن العلم التام الذي يوصل صاحبه إلى درجة اليقين، خيرا كثيرا وعطاء جزيلا وأن يكونوا في أعلى ما يمكن من درجات الخلق بعد الرسل.


{Dan orang-orang yang berkata: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami} yakni : orang-orang yang menyertai kami; baik sahabat, rekan, maupun pasangan hidup.

{dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami),} yakni menyejukkan mata kami dan menyenangkan hati kami.

Jika kita perhatikan keadaan mereka ('IbaadurRahmaan/Hamba2 Allah -Maha Penyayang-), maka kita ketahui bahwa sejuknya mata dan senangnya hati mereka dengan pasangan dan keturunan hanya terjadi jika mereka taat kepada Allah, menjadi orang-orang yang berilmu dan beramal.

Dan do'a tersebut sebagaimana ditujukan pada pasangan dan keturunan mereka, tapi sesungguhnya merupakan do'a bagi mereka sendiri, karena manfaat yang dihasilkan dalam terpenuhinya do'a tersebut kembali pada mereka. Sehingga mereka menyebutnya sebagai karunia bagi mereka dalam do'a tersebut {anugerahkanlah kepada kami}, bahkan manfaat do'a ini kembali kepada seluruh kaum muslimin, karena dengan baiknya orang2 yang disebut dalam do'a ini akan menjadikan baik siapa pun yang berhubungan dengan mereka serta mendapat manfaat dari mereka.

{dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.} yakni : Sampaikanlah kami, Ya Rabbana, pada derajat yang mulia ini. Derajat Shidiqin dan kesempurnaan hamba-hambaMu yang shalih, yaitu derajat "Al Imaamatu fid Diin" (kepemimpinan berdasarkan Islam), sehingga menjadi teladan bagi orang2 yang bertakwa dalam perbuatan maupun perkataan.

Perbuatan mereka dicontoh, perkataan mereka menenteramkan hati, sehingga para pecinta kebaikan berjalan di belakang mereka, mereka menjalankan petunjuk serta menunjuki orang lain.

Dan kita ketahui pula bahwa permintaan untuk meraih sesuatu adalah permintaan untuk meraih hal-hal yang menyempurnakannya. Sedangkan derajat kepemimpinan berdasarkan Islam tidak dapat diraih kecuali dengan SHABAR dan YAQIN, sebagaimana firman Allah Ta'ala {Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS. 32:24)}. Maka du'a ini mengharuskan untuk ber'amal dan bersabar. Bersabar dalam taat kepada Allah, bersabar menjauhi maksiat, dan bersabar atas takdir Allah yang dirasa pedih. Do'a ini juga mengharuskan penguasaan ilmu yang sempurna yang menyampaikan pemiliknya pada derajat YAQIN.

Dalam do'a ini terdapat kebaikan yang sangat banyak, dan pemberian yang melimpah, dan menjadikan seseorang pada derajat tertinggi di sisi Allah setelah derajat kenabian, yaitu derajat SHIDDIQIIN.

(Tafsir As Sa'diy dengan sedikit penyesuaian redaksi)

Tambahan :

# Tunjukilah 8 kami jalan yang lurus, (QS. 1:6)
# (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat 9. (QS. 1:7)
8# Ihdina (tunjukilah kami), diambil dari kata hidayat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. Yang dimaksud ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tapi juga memberi taufik.
9# Yang dimaksud dengan "mereka yang dimurkai" dan "mereka yang sesat" ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

# Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat oleh Allah, yaitu: Nabi, para shiddiqqiin 314, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. 4:69)
314# Ialah: orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi ni'mat sebagaimana yang tsb. pada ayat 1:7

Yaa, Allaah! Tunjukilah kami jalan lurusMu....Aamien.

Dari catatan Ust Abuyahya (narasumber)

Wahdah Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar